Lihat ke Halaman Asli

Langkah yang Dilakukan LPPM UPI untuk Membuat Mahasiswanya Tetap Produktif dan Membantu Sesama

Diperbarui: 13 Maret 2021   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah setahun lamanya sejak pengumuman pertama kasus covid-19 di Indonesia. Saat itu, masyarakat Indonesia merasa was-was dan panik bahkan sempat menimbulkan fenomena panic buying, yaitu membeli persediaan barang dalam jumlah banyak untuk jangka waktu yang lama karena pada saat itu muncul wacana bahwa Indonesia akan menerapkan sistem lockdown total. Hari demi hari, bulan demi bulan berganti. Masyarakat Indonesia sudah makin terbiasa dengan adanya pandemi ini, namun sayangnya beberapa sektor perekonomian sangat terdampak akan adanya pandemi ini. Untuk memulihkan perekonomian yang sangat terdampak, pemerintah Indonesia pun mensosialisasikan tentang sebuah istilah yang bernama adaptasi kebiasaan baru atau AKB, dimana segala kegiatan sehari-hari dapat dilaksanakan kembali namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Setelah AKB, beragam istilah seperti PSBB, PSBM, PKKM, dan yang lainnya mulai disosialisasikan oleh pemerintah demi menjaga dan membatasi aktivitas masyarakat supaya persebaran virus tidak melonjak tajam. Meskipun telah diberlakukan PSBB dan lainnya, dan berbagai lembaga dan instansi sekarang mayoritas memberlakukan "work from home" atau "study from home", banyak hal dapat kita lakukan supaya dapat tetap produktif kala di rumah saja. Salah satu universitas di Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia memiliki Cara tersendiri untuk membuat mahasiswa dan mahasiswi nya tetap produktif serta dapat membantu berbagai kalangan yang terdampak covid-19 khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Cara yang dilakukan tersebut ialah kuliah kerja nyata tematik secara daring yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudah ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti kuliah kerja nyata ini. Kegiatan kuliah kerja nyata ini memiliki 2 program, yaitu program wajib dan program pilihan. Untuk program wajib, LPPM UPI lebih menekankan kegiatan penguatan dan pendampingan untuk menanggulangi dampak covid-19 di bidang pendidikan. Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan antara lain pendampingan dan penguatan pembelajaran terhadap guru dan murid, pendampingan orang tua untuk pembelajaran daring anak, membantu administrasi sekolah, membuat atau menyiapkan materi pembelajaran daring, serta membuat video sosialisasi tentang pencegahan covid-19.

Semua kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan untuk teknisnya kita membantu guru saat memberikan kbm melalui video conference seperti zoom atau google meet. Setelah program wajib, adapun program pilihan. Program pilihan ini terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencegah persebaran covid-19 di masyarakat dan untuk menanggulangi sektor ekonomi terdampak covid-19.

Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya membuat media sosialisasi seperti poster, video, dan lainnya tentang pencegahan covid-19 yang dipublikasikan melalui media sosial, membuat dan menyalurkan poster tentang pencegahan covid-19 ke masyarakat, membuat video pembuatan hand sanitizer atau masker yang dipublikasikan ke media sosial, membantu menguatkan sektor usaha berbasis lokal untuk memasarkan produk atau sebagainya dan masih banyak lagi. Dengan adanya kegiatan kuliah kerja nyata tematik ini, diharapkan berbagai sektor perekonomian dapat kembali membaik, serta beragam inovasi untuk bidang pendidikan dapat dilakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline