Lihat ke Halaman Asli

pcsukresna_

freelancer/pengangguran sok sibuk

Akar Konsep Tritunggal Dalam Ajaran Kristiani

Diperbarui: 31 Mei 2024   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blogger

Beberapa apologet Muslim mengatakan bahwa: "Konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani sebelumnya sudah ada dalam agama Pagan Romawi, Paulus Mengalkulturasikan Konsep Tritunggal agama Pagan Romawi dengan ajaran Yudaisme." 

Benarkah demikian? Apakah argumen ini merupakan fakta atau fitnah? 

1. Sebelumnya mari kita memahami dulu apa itu konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani. Tritunggal berarti Tuhan yang memiliki tiga pribadi satu hakikat. Artinya konsep Tritunggal merupakan salah satu bentuk paham ketuhanan monoteisme. Sementara itu agama Pagan Romawi menganut paham ketuhanan politeisme. Sekalipun dalam agama Pagan mengenal tiga serangkai  pribadi Tuhan. Ketiga pribadi Tuhan dalam agama Pagan bukanlah satu hakikat, melainkan tiga hakikat, jadi agama Pagan tidak menganut paham ketuhanan monoteisme. Jadi dari sini saja sudah berbeda. Maka tidak mungkin konsep Tritunggal berasal dari agama Pagan. 

2. Paulus bukan yang pertama dan satu-satunya yang mengajarkan konsep Tritunggal. Keduabelas murid Kristus adalah yang pertama mengajarkan konsep Tritunggal, meskipun saat itu tidak memakai istilah Tritunggal sebab istilah Tritunggal sendiri baru dikenal sekitar abad ke 2 Masehi. Tetapi keduabelas murid Kristus mengajarkan untuk menyembah pribadi Bapa dan pribadi Kristus yang disebut Putra dan pribadi Roh Kudus dalam satu kesatuan hakikat Tuhan. Hal ini dibuktikan dengan nas-nas Alkitab yang tertulis dalam kitab Injil Matius dan kitab Injil Yohanes, yang masing-masing ditulis oleh murid Kristus yaitu Santo Matius dan Santo Yohanes. Kata Tritunggal sendiri dipakai untuk mempermudah mendefinisikan konsep ketuhanan yamg diajarkan oleh keduabelas murid Kristus.

3. Alkulturasi dengan ajaran Pagan Romawi adalah sesuatu yang mustahil dilakukan diawal-awal penyebaran ajaran Kristiani. Hal ini dikarenakan pada awal pengakuan ajaran Kristiani sebagai sebuah agama oleh Kekaisaran Romawi, umat Kristiani melakukan pemisahan dan persekusi terhadap penganut Pagan Romawi. Lagi pula konsep Tritunggal sudah dikenal sejak sebelum pengakuan agama oleh Kekaisaran Romawi yang baru dilakukan pada abad ke 3 Masehi. 

4. Ajaran Yudaisme tidak mengenal konsep Tritunggal, bahkan konsep Tritunggal yang ada dalam pemahaman umat Kristiani pada masa itu menyebabkan umat Kristiani dianggap sebagai sekte sesat agama Yahudi. Jadi sangat tidak mungkin alkulturasi ajaran agama lah yang melahirkan konsep Tritunggal. 

5. Konsep Tritunggal lahir karena umat Kristiani percaya bahwa Kristus adalah pribadi Firman Tuhan yang lahir menjadi manusia, dan karena Ia adalah pribadi Firman Tuhan yang satu hakikat dengan pribadi Diri Tuhan dan pribadi Roh Tuhan, maka Ia adalah Tuhan. Tetapi secara bersamaan Ia adalah manusia oleh sebab pribadi Firman Tuhan itu benar-benar dilahirkan menjadi manusia. 

6. Agama Pagan Romawi ataupun Yunani tidak mengenal konsep Tritunggal, konsep Tritunggal secara original berasal dari ajaran Kristiani. Memang ada beberapa Tuhan dalam agama Pagan Romawi yang disembah sebagai tiga serangkai, tetapi itu bukan Tritunggal, melainkan Triteisme. Sebab mereka menyembah tiga pribadi dengan tiga hakikat yang berbeda secara bersamaan. Sementara dalam konsep Tritunggal tiga pribadi yang disembah bukan lah tiga hakikat yang berbeda, melainkan satu hakikat yang sama. 

7. Argumen bahwa Tritunggal dalam ajaran Kristiani adalah hasil alkulturasi atau berasal dari agama Pagan Romawi baru muncul pada zaman moderen sebagai hasil akan penolakan terhadap konsep Tritunggal dalam ajaran Kristiani. 

8. Konsep Tritunggal sendiri bermula dari kesadaran para murid Kristus pada identitas dari Kristus yang adalah guru mereka. Keduabelas murid pertama Kristus adalah penganut ajaran Yudaisme Mesianic. Dalam cara pandang Yudaisme Mesianic, Mesias yang datang dari Tuhan adalah Tuhan sendiri yang menyelamatkan umat Yahudi. Dengan mengakui Kristus sebagai Mesias sama artinya mereka mengakui Kristus sebagai Tuhan yang hadir untuk menyelamatkan mereka. Sementara itu beberapa umat Yahudi Mesianic di zaman Kristus tidak mengakui Kristus sebagai Mesias. Mereka menolak Kristus sebagai Mesias, alasannya karena Mesias haruslah Tuhan sendiri, sementara itu dimata mereka Kristus adalah manusia. Maka dari itu umat Yahudi dizaman para murid Kristus yang pertama mempersekusi umat Kristiani karena dianggap sesat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline