Lihat ke Halaman Asli

P. Carissa

Pelajar

Keheningan yang Menjauhkan

Diperbarui: 23 November 2024   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya pernah mengalami suatu situasi yang menyadari saya tentang betapa pentingnya komunikasi dalam menjaga hubungan. Saya memiliki seorang teman dekat yang biasa saya ajak mengobrol setiap hari, melalui pesan teks maupun telepon. Kami sudah berteman sejak lama dan selalu terbuka satu sama lain, saling bertukar canda tawa dan pengalaman. Tetapi, belakangan ini pertemanan kami menjadi renggang.

          Memang, hampir tidak mungkin rasanya bisa bertemu lagi karena jarak telah menjauhkan kami. Hari demi hari, pesan teks obrolan kami semakin terabaikan. Mungkin karena kami terlalu menyibukkan diri dengan kehidupan milik kami masing-masing yang kami jalani sekarang.

          Minggu berganti bulan, akhirnya setelah menghabiskan waktu merenung, saya akhirnya memutuskan untuk mengirimkan pesan, “Bagaimana kabarmu? Apakah ada kabar baru?” 

Saat saya mengirim pesan itu, hati saya berdebar, tapi saya yakin, itu adalah langkah yang tepat. Akhirnya dia menjawab, mengungkapkan bahwa dia sedang mengalami banyak hal, dia harus memfokuskan diri dengan pendidikan dan kesehariannya sehingga dia perlu waktu dan rehat. Dia khawatir jika dia menceritakan masalahnya, saya akan merasa terganggu atau tidak nyaman mendengarnya. Setelah kami berbicara, dia merasa lebih lega, dan saya pun bisa memahami posisinya.

Dari situ pun saya belajar bahwa komunikasi yang baik sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. Jika saya tidak berinisiatif untuk bertanya, mungkin hubungan kami akan terus terjaga dalam ketegangan dan kesunyian. 

Kami pun sepakat untuk saling terbuka dan berbicara lebih sering tentang perasaan kami agar pertemanan kami tetap terjaga dengan baik. Akhirnya, kami saling bertukar cerita kehidupan dan peristiwa yang terlewat karena terhalang jadwal yang padat.

          Dulu, saya berpikir komunikasi adalah kuncinya sampai saya menyadari bahwa itu semua tidak akan berhasil tanpa adanya pemahaman. Anda boleh berkomunikasi sebanyak yang anda mau, namun percuma jika lawan bicara anda tidak menghargai dan memahaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline