Lihat ke Halaman Asli

Paulya Leihitu

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Pertanian dan Bisnis

[Pangan 2019] Perwujudan Cita-cita Indonesia dalam Swasembada Pangan

Diperbarui: 30 Oktober 2019   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/kementerianpertanian/ 

     

16 Oktober diperingati sebagai hari pangan sedunia. Tidak seperti hari sumpah pemuda yang diketehui banyak orang dan peringati banyak kalangan, hari pangan menjadi hari yang terlewatkan begitu saja, hari ini pun hanya diperingati oleh segelintir orang, paling-paling hanya orang-orang yang ada didunia pertanian bahkan ada beberapa yg sudah masuk didunia pertanian pun juga tidak tau mengenai hari ini.

      Aku adalah mahasiswa fakultas pertanian yang sudah masuk tahun 3, jujur tahun ini aku baru mengetahui hari pangan sedunia jatuh pada hari 16 Oktober. Sebenarnya pada tanggal 16 Oktober kemarin karena aku mengikuti instagram Kementrian Pertanian aku mengetahui bahwa dunia sedang merayakan hari pangan tetapi itu berlalu begitu saja sampai akhirnya mata kuliah yang ku ambil semester ini memberiku tugas untuk menulis tentang hari pangan. Saat itupun aku bingung harus menulis apa, kalian pasti sudah tau jawabnnya kenapa aku bingung hehehe.

      Beberapa hari setelahnya aku pun terus berpikir apa yang harus kutulis dan sedikit berpikir "apa hanya aku yang tidak mengetahui mengenai hari pangan sedunia" tetapi aku mulai membenarkan diri kalau tidak hanya aku yang tidak mengetahuinya hehehe. Untuk membenarkan hal ini aku pun bertanya kepada teman kossku "apakah mereka mengetahui mengenai hari pangan?" Dan taukah jawabnnya? ya benar mereka pun juga tidak tau hehehe, selain itu aku juga menemukan fakta bahwa beberapa teman kuliahku dijurusan yang sama juga tidak tau tentang ini, aku pun sedikit lega mendengarnya hehehe.

      Tahun ini sebenarnya dunia sudah merayakan hari pangan sedunia ke 39 yang selalu diselengarakan pada tanggal 16 Oktober sejak tahun 1981. Hari pangan sendiri merupakan ide dari Dr. Pal Romany pada konferensi umum yang diadakan oleh negara-negara anggota FAO (Food and Agriculture Organization) di Roma. Hari pangan sedunia (World Food Day) dibuat untuk meningkatkan kesadaran dan perhatiaan penduduk dunia akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat nasional, regional maupun global. Karena Indonesia merupakan salah satu anggota FAO sehingga Indonesia pun ikut andil dalam memeriahkan hari pangan sedunia ini.

      Di indonesia sendiri hari pangan sedunia ke 39 ini diadakan di Kendari & Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara pada 2-5 November dengan tema "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045". Tema ini juga merupakan perwujudan cita-cita Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan. Swasembada pangan merupakan upaya yang sering digenjarkan pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan di Indonesia, tetapi apa sih sebenarnya permasalahan yang dihadapai dalam swasebada pangan? apa Indonesia sudah mulai bergerak dalam mengatasi hal tersebut? Aku pun mulai mencari tau akan hal ini.

      Swasembada pangan memiliki beberapa aspek permasalahan salah satunya adalah lahan. Lahan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produksi pangan. Jaman sekarang banyak lahan pertanian yang mengalami penurunan kualiatas lahan.

Hal ini disebabkan karena kebiasaan petani dalam penggunaan pupuk kimia yang mempengaruhi capaian produksi dan produktivitas pangan semakin menurun selain itu karena pembangunan terus berkembang diikuti juga dengan penggunaan lahan menyebabkan sektor pertanian menjadi kekurangan lahan. 

Kepemilikan lahan petani pun juga berdampak karena rata-rata petani hanya memiliki lahan 500 m2 per kelapa keluarga dan banyak juga petani yang hanya menggarap lahan orang lain sehingga secara ekonomi hal ini sangat tidak menguntungkan untuk petani.

Apa dilakukan pemerintah dalam mengatasi kekurangan lahan pertanian?

      Sebenarnya pada hari pangan tahun lalu Kementrian pertanian mulai mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan rawa sebagai lahan suboptimal untuk pertanian produktif. Dari data Kementan lahan rawa di Indonesia tersebar di 18 provinsi, atau 300 kabupaten/kota yang diperkirakan mencapai 34,1 juta hektare yang terdiri dari sekitar 20 juta hektare lahan rawa pasang surut, dan lebih dari 13 juta hektare lahan rawa lebak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline