Obral-obrolku, 22/02/2014
Gilanya, dunia ini hanya berputar atau berotasi karena ada banyak kepentingan di dalamnya. Saya menulis ini pun karena ada kepentingan. Jadi, hati-hati yang membaca artikel ini karena ada kepentingan di dalamnya. Sebetulnya saya benci dengan kepentingan, padahal benci saya pun bermuatan kepentingan. Ah, persetan dengan kepentingan! Namun, sayangnya, pikiran penulis pun tak bisa lepas dari kepentingan. Setiap manusia rupanya dikutuk dengan banyak kepentingan.
Kali ini, saya terpikir tentang banyak jalan. Jalan adalah pilihan bagi seseorang untuk mencapai sesuatu/ tujuan. Entah itu, hanya menikmati panorama, mencapai tujuan tertentu atau pergi ke sebuah tempat, Ah, kukira itu tergantung dari kepentingan masing-masing. Tuh kan kepentingan lagi yang dibawa. Gila!! Ya, setiap orang pasti memiliki kepentingan, sekecil apapun itu. Setiap ada kepentingan, pasti ada sebuah motivasi di belakangnya. So, di sebuah jalan pasti ada kepentingan dan ada motivasi. Orang berinteraksi dengan orang lain pun karena ada kepentingan, misal karena kepentingan perkawanan atau membutuhkan sesuatu. Bukan berarti lalu kita harus menjadi orang curigaan lho, misal menanyakan apa kepentinganmu denganku, tapi sah-sah saja menanyakan lho.
Setelah dipikir-pikir, ada banyak jalan di dunia ini, misal jalan pedang, jalan pena, jalan pikiran, jalan buntu, jalan-jalan, atau ah apapun namanya itu. Apalagi nama seseorang yang dijadikan nama jalan, pasti ada jutaan lagi jumlahnya. Nah, sekali lagi saya tegaskan bahwa di setiap nama jalan pasti ada kepentingannya, misal mengenang jasanya atau sebuah peristiwa tragedi. Akan gila lagi jika melihat banyak tulisan, media cetak, media elektronik, artikel, puisi, novel, buku, simbol-simbol, ikon-ikon yang pasti mengandung kepentingan. Kita memang harus pintar-pintar menangkap sinyal-sinyal kepentingan yang ada di luar selain kepentingan diri kita sendiri.
Orang menulis artikel tentang politik. Itu pasti ada kepentingan.
Orang menonton film box office. Itu pasti ada kepentingan.
Orang menulis review tentang film Indonesia. Itu pasti ada kepentingan.
Orang duduk di halte bus. Itu pasti ada kepentingan
Saya menulis artikel ini. Itu pasti ada kepentingan.
Kesimpulannya, setiap apapun yang dilakukan seseorang, entah itu bicara, menulis sesuatu, me-review, apalagi berkomentar pasti ada kepentingan. Muatan kepentingan ini pun sah-sah saja. Mulai sekarang, kita mulai harus peka terhadap apa kepentinganku dan apa kepentinganmu, misal sentimen pribadi. Hahaha, mari kita berkepentingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H