Lihat ke Halaman Asli

Paulus Pobas

Guru non PNS di SMAS Kristen 1 Soe,Kabupaten Timor Tengah Selatan-Nusa Tenggara Timur.

Pengaruh Hand Phone terhadap Perhatian Siswa dalam Pembelajaran Tatap Muka

Diperbarui: 5 Februari 2022   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

                                              

Proses belajar mengajar tatap muka merupakan kegiatan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas berdasarkan jadwal pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah. Dalam kegiatan ini guru sebagai moderator sekaligus sebagai motivator untuk membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran tersebut.Dalam melaksanakan tugas ini guru sering mengalami berbagai kendala yang dilakukan oleh peserta didik. Kendala yang paling dominan pada era digital ini adalah produk teknologi Hand Phone yang sudah banyak dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat,mulai dari kelas elite sampai pada rakyat kecil.

Penggunaan media Hand Phone memang sangat membantu dalam proses komonikasi dan informasi . Sebab dengan adanya media hand phone dapat membantu dalam hal berinteraksi antara keluarga,sahabat dan kenalan,maupun dengan berbagai pihak di mana kita dapat bekerja maupun interaksi lainnya,termasuk interaksi antara guru dan siswa.

Kelebihan dari media hand phone adalah memberikan kemudahan dalam berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. Dari beraneka manfaat inilah yang dapat membawa peserta didik mudah terpengaruh baik dari sisi positif yang memberi keuntungan maupun dari sisi negetif yang dapat menggiring peserta didik ke hal-hal yang buruk yang dapat merusak moral kehidupan peserta didik.Inilah yang menyebabkan peserta didik sulit untuk menjauhi media yang satu ini.

Dalam dunia pendidikan sebenarnya mengalami kesulitan saat dunia dilanda wabah pandemic covid-19.Memang hal ini tidak bisa dihindari sebab tatanan kehidupan social sudah sangat dipengaruhi oleh kondisi masa pandemic .Dalam memasuki masa ini, jika dunia pendidikan tanpa sarana hand phone maka segala bentuk aktivitas di sekolah-sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai dunia Pandidikan Tinggi pasti lumpuh total.

Di masa  wabah pandemic covid-19 ,dunia pendidikam pada awalnya berhenti sejenak beraktivitas,seolah-olah menunggu surutnya wabah pandemic. Namun waktu terus berjalan mengantar Konsep pikir pejabat-pejabat elite di tubuh kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia menemukan solusi menghidupkan aktivitas di lingkungan pendidikan dengan memanfaatkan media hand phone sebagai sarana mengatasi kesulitan beraktifitas di sekolah-sekolah.

Pada awalnya suka duka yang dihadapi adalah banyak lembaga pendidikan yang belum siap beroperasi  dengan alasan Peserta Didik belum siap karena para orang tua kesulitan ekonomi di masa ini.Hal ini menjadi alasan kuat dari berbagai kalangan di masyarakat kelas bawah. Alasan ini akhirnya mendapat tanggapan baik dari Pemerintah Pusat yaitu dengan mengambil langkah baru memberikan bantuan langsung tunai,kepada segenap masyarakat di seluruh penjuru tanah air Indonesia tercinta ini. Seiring bantuan inilah maka ada jendela baru bagi dunia pendidikan karena ada kesadaran dari masyarakat untuk melengkapi anak mereka dengan media hand phone.

Setelah ada kesadaran baik dari masyarakat dengan berusaha memiliki  hand phone untuk menghadapi kesulitan mengikuti pendidikan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).Hal ini tidak dapat bertahan lama sebab membeli  hand phone belum cukup untuk menjawab tantangan menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tantangan baru yang menjadi batas masuk akses pendidikan adalah jaringan(kuota internet/pulsa) juga perlu biaya tetap . Tantangan yang satu ini cukup signifikan sebab tidak dapat diatasi dan sama dengan kesulitan tahap pertama.

Kegiatan Pembelajaran  Jarak Jauh kembali lumpuh karena para orang tua Peserta didik kembali mengeluh soal pulsa. Kesulitan ini tidak bertahan lama sebab Pemerintah Pusat melalui pihak Kementrian Pendidikam Nasional memberikan Pulsa Gratis kepada seluruh peserta didik yang nomor kartu simnya tercatat pada Data Pokok Pendidikan(Dapodik). Hal ini membuat dunia pendidikan kembali bangkit dengan berbagai fitur yang dapat menjangkau peserta didik di segala tingkat.

Langkah Pemerintah  tidak hanya samapai di sini saja,tapi lebih lagi yaitu menyediakan program vaksin untuk membantu masyarakat di seluruh tanah air. Program ini dapat diterapkan sampai di sekolah-sekolah. Inilah yang membuat susana kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali dibuka . Awalnya  sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif seperti Kegiatan pembelajaran Tatap Terbatas dengan sistem setengah kelas/sift ini berarti bahwa proses pembelajaran masih menganut sistem Daring (dalam jaringan) dikombinasikan dengan Tatap Muka. Ini benar-benar  hand phone menjadi pilihan utama dan menjadi kebutuhan primer. Karena itu setiap jam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Peserta Didik wajib membawa hand phone di dalam kelas.Jika demikian halnya maka tidak mungkin dihindari lagi bila dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka siswa tidak dapat mengarahkan perhatiannya penuh terhadap peran Guru/Pendidik di depan kelas karena ada media penyerta di tangan Peserta Didik yang mengganggu dengan berbagai menu menarik yang sulit dilewatkan oleh Peserta Didik tersebut.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline