Saya heran banyak orang menyatakan konser Lady Gaga di Indonesia batal dilaksanakan.
Padahal menurut saya, pertunjukan Lady Gaga di Indonesia sudah berhasil diselenggarakan dan sukses luar biasa.
Ketika konser atau 'pertunjukan' dimaknai sebagai : "sekelompok orang yang menyajikan drama yang mampu memanipulasi penontonnya"; bukankah drama pro-kontra, demo, talkshow, polemik, umpatan-umpatan di media massa yang dilakukan oleh ormas, pejabat dan aparat pemerintah, tokoh masyarakat; adalah juga sebuah Pertunjukan ?
Justru pertunjukan ini jauh lebih megah dan kolosal dibanding konser tanggal 3 Juni yang urung dilaksanakan.
Memang bukan Lady Gaga sebagai 'pemain' utama tetapi semua penduduk Indonesia dan sebagian masyarakat dunia tahu siapa tokoh yang sedang dimainkan: LADY GAGA!
Bisa dibayangkan publikasi sebesar apa yang diperoleh Lady Gaga: semakin banyak orang Indonesia yang awalnya tidak paham tentang artis ini; sekarang malah jadi tahu bahkan ingin tahu. Mencari lagunya dan bisa jadi akhirnya mengidolakannya.
Mungkin Lady Gaga dan industri musik dibelakangnya tidak berhasil mendapat keuntungan materi dari urungnya konser tanggal 3 Juni; tapi pasti "pertunjukan" Lady Gaga di Indonesia akan menjadi imbal balik yang lebih besar.
Banyak pihak yang menuduh Lady Gaga adalah penganut dan utusan setan.
Seandainya itu benar, ini berarti pihak yang menolak show Lady Gaga selama ini berhadapan dengan setan; dan tanpa disadari justru menjadi kaki tangan setan : menjadi pelaku pertunjukan tanpa bayaran.
Ketika dunia dibagi dua : putih atau hitam, bukankah justru dari peristiwa ini bisa terlihat siapa si putih dan siapa si hitam.
hehe....