Lihat ke Halaman Asli

Damar Murti

Akademisi

Wisuda (Wis-udah, serapan Bahasa Jawa)

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13952108791657028346

[caption id="attachment_299710" align="aligncenter" width="359" caption="Seorang mahasiswa doktor menerima ijazah (dok.pri)"][/caption]

Tanggal 17 Maret 2014 adalah hari yang spesial bagi setiap mahasiswa yang ada di Negara Jepang khususnya di Kwansei Gakuin University, Hyogo. Hari itu merupakan hari perayaan kelulusan bagi mahasiswa di kampus tersebut, baik Sarjana, Master maupun Doctor. Di Jepang saat momen seperti ini beberapa dari mahasiswi perempuan memakai kimono untuk perayaan wisuda. Sedangkan untuk para pria biasanya memakai setelan jas rapi. Wisuda memang momen yang bersejarah bagi kita yang bersyukur dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang tersebut.
Kali ini saya ingin sedikit bermain kata dari "wisuda" itu sendiri. haha. Menurut saya kata wisuda dapat diartikan dalam serapan bahasa Jawa yaitu "wis-udah". Artinya adalah selesai lah sudah perjuangan selama ini, berjibaku dengan tugas-tugas, berpusing ria dengan penelitian dan thesisnya. Semua campur aduk menjadi satu. Maklum saja rata-rata itulah gejolak yang dirasakan oleh para mahasiswa yang berada di tahap akhir.

[caption id="attachment_299712" align="aligncenter" width="480" caption="Foto bersama teman yang diwisuda (dok.pri)"]

13952110161985191275

[/caption]

Sejenak saya merenungkan betapa bahagia dan harunya ketika apabila kita menjadi seorang orang tua dan melihat keberhasilan anaknya menyelesaikan studi hingga jenjang universitas. Saya yang berada disana saat momen tersebut melihat begitu banyak pancaran sinar pengharapan dari orang tua kepada anak-anaknya. Kebanggaan dari orang tua sendiri bila menyaksikan secara langsung anaknya mendapat prestasi dalam bidang akademik. Sungguh momen wisuda adalah momen terindah bagi kita yang mendapat kesempatan mengenyam jenjang tersebut. Oleh karena itu, patutlah kita memanjatkan puji dan syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan kesempatan dan orang tua tentunya karena mereka lah yang berjuang membanting tulang demi anaknya supaya dapat pendidikan yang lebih dari mereka.

[caption id="attachment_299714" align="aligncenter" width="434" caption="Wisudawan adalah artis sehari (dok.pri)"]

13952113362062040932

[/caption]

Wisuda adalah momen dimana para wisudawan menjadi artis mendadak selama satu hari penuh. haha. Mengapa? Karena pasti banyak dari teman-teman kita yang melihat kita yang diwisuda memiliki kerinduan untuk dapat menyelesaikan studinya juga. Dan pastinya, wisudawan dibanjiri oleh kamera dan jepret sana jepret sini. Beraneka ragam rasa tak terungkapkan ketika kita dapat menyelesaikan studi dengan baik sehingga hanya mampu mengekspresikan lewat gaya foto saja. haha #narsiswisuda

Keluarga dari wisudawan biasanya setelah selesai acara langsung meluncur ke tempat makan untuk makan bersama keluarga sekaligus merayakan kecil-kecilan keberhasilan dari si anak yang telah menyelesaikan studi di tingkat universitas. Keakraban yang sangat hangat terjadi ketika perayaan besar seperti salah satunya adalah wisuda.

[caption id="attachment_299713" align="aligncenter" width="640" caption="Para wisudawan menyimak sambutan dari Rektor (dok.pri)"]

13952111441952745262

[/caption]

Kini, wisudawan akan memasuki gerbang yang baru. Dunia pekerjaan harus digeluti setelah mendapatkan ijazah dari universitas. Tidak hanya teori-teori di kampus yang digunakan saat bekerja nantinya tetapi juga kemampuan lainnya yang mendukung dan menjadikan nilai tambah kita untuk calon perusahaan tempat kita bekerja nanti. Tentunya sebagai insan yang pernah menjadi mahasiswa kita dituntut untuk berpikir kritis, cerdas dan tepat sasaran. Artinya perlu terobosan dan inovasi yang harus kita ciptakan supaya kita memiliki andil dalam mengembangkan tempat pekerjaan kita.

Tantangan dalam pekerjaan selalu ada, baik dari segi internal maupun segi eksternal. Dari segi internal misalnya keegoisan kita yang terlalu memilih-milih pekerjaan atau memilih gaji yang sesuai dengan tingkat pendidikan kita dan sebagainya. Sedangkan dari segi eksternal adalah lingkungan tempat bekerja, karakter teman kerja yang tak jarang membuat kita naik darah atau muak. Untuk dapat survive dalam satu pekerjaan tertentu kita mesti ingat bahwa kita adalah orang baru yang masih belum atau minim pengalaman. Oleh karena itu, sudah sepatutnya lah kita belajar terlebih dahulu mengenai tanggungjawab pekerjaan kita oleh teman sekantor.

Wisuda adalah momen untuk mencetak calon orang-orang yang hebat. Suatu generasi yang baru dan segar dihembuskan dan siap diluncurkan untuk mewarnai dunia pekerjaan. Bawalah dirimu beserta ilmu yang sudah kau dapatkan untuk dibagi kepada orang lain. Karena dengan membagi kita akan semakin tajam dalam berpikir kritis dan dapat bermanfaat bagi sesama kita. Hey, wisudawan..! Kepakkan sayapmu dan terbanglah untuk melihat dunia ini lebih luas lagi, jadilah berkat bagi sesama melalui ilmu yang kau punya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline