Peribahasa merupakan salah satu materi pelajaran yang kurang diminati siswa. Mengapa? Pertama, karakteristik peribahasa itu sendiri, yaitu memiliki struktur yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Kedua, banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu, khususnya struktur kalimat dan kata-kata arkais (kata arkais adalah kata yang sudah jarang bahkan tidak dipakai saat ini). Ketiga, model atau metode pembelajaran yang diterapkan guru tidak merangsang minat siswa untuk mempelajari materi tersebut.
Nah, agar menarik minat siswa dalam mempelajari peribahasa, tips berikut bisa menjadi contoh bagi para guru bahasa Indonesia.
#1 Menggunakan Peribahasa Dalam Konteks Paragraf atau Wacana
Tujuan pembelajaran peribahasa adalah siswa memahami lalu dapat menerapkannya dalam berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Maka, untuk mengukur penguasaan siswa, pada akhir pembelajaran guru menugaskan siswa mengerjakan latihan (post test). Untuk menambah wawasan siswa, guru bisa memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR).
Tugas yang diberikan tidak lagi mengharuskan siswa menyebutkan kembali peribahasa beserta maknanya sebagaimana telah dijelaskan atau dianalisis bersama di kelas. Tugas yang diberikan hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk kreatif menggunakan peribahasa dalam konteks paragraf bahkan wacana. Selain kreatif, tugas dengan teks kontekstual melatih siswa untuk berpikir kritis, logis, sistematis dan inovatif.
Sebagai contoh, peribahasa "Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat", yang berarti kegiatan yang melibatkan banyak orang perlu dibicarakan bersama agar mencapai satu kesepakatan. Bukan zamannya lagi siswa dipaksa untuk menyebutkan kembali arti peribahasa tersebut. Akan lebih efektif jika siswa ditugaskan untuk menulis satu atau dua paragraf bertema tertentu dengan menerapkan peribahasa di atas.
Selasa, 8 Juni 2021, pengurus inti OSIS mengadakan rapat virtual guna membicarakan kegiatan classmeeting virtual. Rapat itu berlangsung alot. Ada beberapa pengurus yang pro dengan usul ketua OSIS mengenai diadakannya lomba vokal grup antarkelas. Namun, ada juga pengurus yang kontra dengan usul tersebut. Rapat yang alot tersebut akhirnya menghasilkan satu kesepakatan setelah Pembina OSIS mengingatkan kami bahwa "bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat". Bersikukuh dengan pendapat masing-masing bakal menyia-nyiakan rapat kami ini.
#2 Menggunakan Contoh yang Menyentuh Kehidupan Siswa
Cara lain untuk memotivasi siswa menggunakan peribahasa adalah membuat contoh penggunaan peribahasa yang menyentuh kehidupan siswa. Artinya, contoh-contoh itu dapat dijangkau oleh pikiran dan menyentuh emosi siswa. Misalkan saja pengalaman hidup siswa di dalam keluarga, dalam masyarakat atau pengalaman di sekolah seperti contoh berikut.
Pandemi Covid-19 telah memaksa kami sekeluarga bekerja dan belajar dari rumah. Intensitas kehidupan bersama yang tinggi di rumah berdampak pada semakin cepat dan banyaknya pakaian, perabot makan, dan lingkungan rumah yang kotor. Untunglah kami selalu berpegang pada prinsip "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" sehingga semua permasalahan di atas dapat kami atasi.