Lihat ke Halaman Asli

Paulus Tukan

Guru dan Pemerhati Pendidikan

Seorang Lelaki dan Kursi Rodanya

Diperbarui: 7 September 2020   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pasien dengan kursi roda (heath.detik.com)

Malam ini

Seorang lelaki membeku di sisi ranjang. Napasnya bergulir pada kursi roda, pada selang, pada kantung urin, serta salvarzan.

Lelaki dan istrinya beradu pandang, tapi sudut hatinya bangkit menekan-nekan dada, lalu memaksa kepalanya tersedot dalam pusaran waktu. Saat-saat ia menjajakan keperkasaannya bagai rusa jantan kelaparan melocat-loncat ke setiap padang rumput hijau, melahapnya sambil melagukan lagu kasmaran. 

Sayang, 

lagu kasmarannya telah terperangkap lalu meninggalkan jejak pekat sehingga mengurung keperkasaan dalam kehampaan.

Pandangan mereka kembali beradu. Penyesalan membendung air mata lalu mengujur membasahi celananya.

Tapi yakinlah, bisik istrinya.

Telah kukuburkan air mataku bersama rintihanmu. Cintaku tak berubah. Karna kemarin dan hari ini hanyalah waktu untuk memurnikan cinta kita.

Jakarta, 0709020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline