Lihat ke Halaman Asli

Paulus Tukan

Guru dan Pemerhati Pendidikan

Puisi | Hanyalah Waktu

Diperbarui: 6 April 2020   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanyalah Waktu

Suamiku,
Empat puluh tahun mengembara
Di setiap padang rumput
Sambil melagukan lagu kasmaran.

Hari ini
Langkahmu beku
Lagu kasmaranmu terperangkap
Lalu meninggalkan jejak pekat
Di tubuhmu.
Napasmu bergulir di kursi roda
Pada selang selang
Pada amoxicillyn
serta salvarsan.

Suamiku,
Telah kukuburkan air mataku
Berpadu dalam rintihanmu
Karena kemarin dan hari ini
Hanyalah waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline