Lihat ke Halaman Asli

Paulus Tukan

Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengembara

Diperbarui: 5 April 2020   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MENGEMBARA

Pengembaraan sudah kumulai
Tapi, Kau bilang belum cukup
Belum mampu membakar alam raya
Aku terjerat jaring-Mu
Disekap dalam semarak
cahaya sutra-Mu.

Ketika sampai waktuku
Aku Kaulepas
bagai amuba
pesawat tempur
panah api
memancarkan kilat.

Dengan lazer Illahi
Kujelajahi
kutelusuri setiap sudut hati
rongga-rongga dada
pikiran
daging
dan kepingan darah:
               yang merintih
           meronta
      terbelenggu
dan terpanggang menganga.

Ternyata,
dalam segala
Engkau telah hadir
Menanti dengan senyum
seorang kekasih
menyambut cahayaku
adalah cahaya-Mu:
yang menyelamatkan
yang membebaskan.
(Bekasi, Oktober 2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline