Lihat ke Halaman Asli

Peran Kepala Suku dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat di Distrik Moskona Utara Kabupaten Teluk Bintuni

Diperbarui: 7 Desember 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah antropologi dan sosiologi politik oleh dosen pengampu: Adil Arifin S.Sos., MA.

Dalam kehidupan masyarakat yang menganut paham kesukuan, peran kepala suku sangat sentral tidak sembarang dalam kelompok atau suku tersebut. Inilah yang membedakan masyarakat tergolong dalam kehidupan suku dengan masyarakat yang sudah menganut faham modernitas atau mengenal peradaban.

Kepala Suku ialah sebuah sebutan yang ditujukan kepada seseorang yang menjadi figure sentral dalam sebuah suku atau kelompok masyarakat. Namun, banyak orang mengkonotasikan suku sebagai sebuah kelompok masyarakat yang hidupnya masih jauh dari unsur peradaban. Sebagian masyarakat suku sering di identik dengan sebuah kelompok masyarakat hayati di pedalaman hutan.Mereka mengisolasikan diri dari kehidupan global luar. Kepala suku memiliki sebuah peran sosial terikat pada hukum formal yang berlaku dalam sebuah negara.

"Power" Kepala Suku

Dalam pemilihan kepala daerah peran dari pemimpin informan tersebut sangat penting dalam mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih pasangan calon. Keberadaan para pemimpin informal dipandang masyarakat sebagai orang yang disegani dan dihormati di kampung, Pemimpin-pemimpin yang dimaksudkan adalah kepala suku, mereka ini pula dapat diberikan tanggung jawab dalam menggerakan partisipasi masyarakat dalam kegiatan tertentu.

Pemimpin-pemimpin informal ini biasanya punya pengaruh yang kuat didesa, dan mereka sangat disegani oleh masyarakat, meraka tampil sebagai pendorong bagi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan, pemberi motivasi bagi masyarakat yang bermasalah dan ragu-ragu, pengayom untuk masyarakat dalam kegiatan kemasyarakat dan pembangunan, pemberi bimbingan kepada masyarakat yang belum berpengalaman serta dapat pula meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, pemimpin informal merupakan orang-orang yang terpandang karena wibawa, pekerjaan dan kekayaannya pemimpin informal biasanya memberikan pekerjaan kepada masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat

Sebagai informasi saja, pada umumnya ada 3 jenis budaya politik yang di jelaskan Gabriel Almond yaitu budaya politik parolial, budaya politik kaula dan budaya politik partisipan. Dalam konteks di Masyarakat Di Distrik Moskona Utara Kabupaten Teluk Bintuni tergolong kedalam budaya politik parokial, yang mana pada budaya politik ini, tingkat partisipasi politik sangat rendah, hal ini disebabkan oleh faktor kognitif (rendahnya tingkat pendidikan).

Rendahnya partisipasi masyarakat distrik Moskona Utara dalam Pemilu yang berlangsung disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya dengan pertimbangan yang di dasari sikap apatis, yakni mereka meyakini bahwa para calon yang bertarung tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkan harapan mereka. Selain itu, mereka menyadari bahwa mencoblos dan tidak mencoblos memiliki makna yang sama, yakni tidak memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam kehidupan mereka. Kedua, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, di akibatkan persoalan tekhnis dalam pemilu.

Peran Kepala Suku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline