Lihat ke Halaman Asli

Paul Wilson

Pelajar Sekolah

Autobiografi Paul Wilson Simanjuntak

Diperbarui: 10 Mei 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Fakta Nama Paul Wilson Simanjuntak

                Nama saya adalah Paul Wilson Simanjuntak, lahir pada tanggal 19 Oktober 2006 di Tangerang, dan biasa di panggil Paul. Nama Paul Wilson Simanjuntak berasal dari ide orang tua saya. Saya terlahir dari keluarga Batak yang memiliki marga Simanjuntak. Saya merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dan saya memiliki 1 kakak perempuan dan 1 kakak laki laki.

          Saat ini, keluarga saya tinggal di Tangerang lebaih tepatnya di Panongan. Keluarga saya adalah keluarga yang sederhana. Papa saya seorang pegawai swasta dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Keluarga saya bisa di bilang keluarga yang sangat kompak. Karena, jika ada suatu maslah kami selalu menyelesaikannya bersama – sama dan jika ada suatu kebahagiaan kami selalu senang bersama – sama juga .

Pendidikan Pertama Paul Wilson Simanjuntak

           Ketika saya umur 7 tahun, saya mulai bersekolah di sekolah dasar yang bernama Tarakanita Citra Raya. Selama berada di sekolah dasar, saya tumbuh dan berkembang seperti anak – anak lainnya. Belajar dan bermain, hal itu yang saya lakukan setiap hari. Tetapi, ketika mulai menginjak kelas 6 SD, saya mulai fokus belajar karena saat itu ada banyak test dan ujian untuk lulus. Saat kelas 5 dan 6 SD disitulah masalah kecil bermunculan mulai dari materi yang semakin berat dan ujin yang semakin banyak. Tetapi, hal tersebut tidak membuat saya menyerah, melainkan membuat saya semangat untuk cepat cepat lulus.

 

Perjalanan SMP Paul Wilson Simanjuntak

           Setelah lulus dari SD Tarakanita Citra Raya, saya melanjutkan pendidikan di tempat yang sama dengan tingkat yang berbeda yaitu, SMP Tarakanita Citra Raya. Alasan saya memilih bersekolah di Tarakanita lagi karena, teman – temannya yang asik dan saya juga malas bersosialisasi dengan orang baru. Saya masuk SMP pada tahun 2019 dan lulus pada tahun 2022. Selama SMP saya hanya dapat bertemu dengan teman dan guru saya selama 6 bulan yaitu kelas 7 semester 1. Kemudian setelah itu saya tidak dapat bertemu dengan teman dan guru saya secara langsung lagi. Karena saat itu ada sebuah virus mematikan yaitu Corona Virus yang menyebar di Indonesia. Hal itu membuat pembelajaran secara tatap muka tidak di perbolehkan dan di ganti dengan pembelajaran secara online.

         Ketika awal – awal pembelajaran secara online saya sangat senang, karena saya tidak perlu bangun pagi – pagi untuk pergi ke sekolah. Melainkan hanya perlu mandi, pakai seragam, dan membuka laptop/gadget. Tetapi lama – kelamaan saya mulai bosan dengan kebiasaan baru itu di tambah saat naik ke kelas 8 materinya sudah mulai rumit dan saya tidak mengerti materi yang di jelaskan. Disaat itu saya sangat pusing dan rasanya ingin cepat – cepat bersekolah tatap muka.

         Tetapi, hal itu tidak terjadi dan masalah bertambah dengan adanya varian virus baru yang lebih mematikan yaitu Omicron. Akhirnya, saya bersekolah online lagi hingga kelas 9 dan ketika menuju ujian sekolah saya belajar mati – matian untuk mengejar materi yang kurang saya pahami dan saya juga takut tidak lulus. Ujian sekolah pun tiba dan diadakan secara online. Selama ujian, saya bersyukur karena saya bisa mengerjakan dengan baik. Setelah ujian sekolah berakhir, saya hanya tinggal menunggu kelulusan dan saya sangat kecewa karena kelulusannya di lakukan secara online, walau sempat offline untuk pengambilan foto kelulusan. Tetapi tetap menurut saya masa SMP saya tidak menyenangkan.

Masa SMA Paul Wilson Simanjuntak

         Setelah lulus SMP, saya memutuskan untuk pindah ke sekolah dengan lingkungan yang baru yaitu SMAN 3 Kabupaten Tangerang. Saya mendaftar ke SMAN 3 Kabupaten Tangerang melalui jalur prestasi dan saya sangat bersyukur karena di terima di sekolah ini. Saat pertama kali masuk sekolah, perasaan saya campur aduk antara senang dan takut. Hari pertama masuk saya mengikuti kegiatan MPLS yang berlangsung selama 3 hari dan saat itu saya berada di kelas 10.4

             Setelah masa MPLS berakhir, saya sangat senang karena saat penjurusan saya berasa di jurusan MIPA dan berada di kelas 10 MIPA 7. Pertama kali masuk kelas 10 MIPA 7 saya sanggat malu dan canggung. Tetapi, lama  - kelamaan saya mulai kenal siswanya 1 per 1 dan menurut saya anak kelasnya sangat asik. Sampai sekarang siswa siswi 10 MIPA 7 sangat kompak dan hal itu yang membuat saya betah dan nyaman berada di kelas 10 MIPA 7.

           Kini, saya merasa bangga dengan perjalanan pendidikan saya yang menurut saya sedikit rumit. Karena, setiap masalah yang saya hadapi saya bisa menyelesaikannya walau kadang prosesnya lama. Dan semoga perjalanan pendidikan saya selanjutanya lebih menyenangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline