Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Masih Ada "Calo" to??

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari selasa siang di Jakarta, di saat cuaca sedang, sungguh menambah semangat bagi Panjul - begitu sajalah menyebutnya, jadi jangan ada yang tersinggung ya..- untuk mengurus surat jalan untuk bepergian ke luar negeri alias  Paspor. Sejenak, angan-angannya melayang, "nanti kalo sudah punya paspor, aku siap melakukan perjalanan keliling dunia", senyumnya pun terlihat lebar dan indah di bibirnya. Walhasil dengan riang, Panjul bertolak menuju kantor Imigrasi, jarum jam menunjukkan pukul 13.00 wib, ketika Panjul menginjakkan kakinya di kantor Imigrasi Jakarta. Setelah memarkir kendaraannya, Panjul langsung menuju ke bagian pengurusan paspor, ia melihat seorang petugas yang sedang duduk dan bertanya, "pak, mau ngurus paspor prosedurnya bagaimana?" Tanya panjul dengan sopan. Sang petugas yang berseragam pun tersenyum, menoleh sejenak, kemudian sambil menulis data-data calon pemohon paspor ia berujar, "anda telat..!!" karuan saja Panjul terperanjat dengan sikap dan kalimat singkat bapak petugas imigrasi tersebut. "maksudnya pak?", tanya Panjul penasaran. "hmm..anda tidak lihat tulisan di depan itu ya..peraturannya, pemohon diharapkan ambil nomor antrian dari jam 08.00 sampai jam 11.00, jadi kalau sudah jam segini ya lebih baik datang lagi besok pagi saja" jelas pak petugas yang mengenakan seragam coklat yang khas sebagai petugas keimigrasian Indonesia. Panjul yang mendengar penjelasan tersebut hanya terdiam, dalam hatinya ia berguman.."saya tidak tau..ahhh hilang sudah anganku segera punya paspor", sambil garuk-garuk kepala. wajah Panjul sedikit loyo, namun berharap esok bisa mengurus paspor yang diimpikannya itu. Ia pun bersiap meninggalkan kantor imigrasi, mendadak pak petugas yang berusia paruh  baya itu berujar "apa mau dibantu?" Panjul kaget dan bertanya dengan penuh semangat, "memang bisa ya pak kalau dibantu, apa bisa secepatnya saya punya paspor??". Sambil menulis Pak petugas bicara.."hmm..munkin, tapi bukan saya yang mengurus, tetapi ada ..tuu..orangnya..", sambil menunjuk keluar pintu kaca. akhirnya Panjul dikenalkan degan seseorang yang katanya bisa bantu membuat paspor asli dengan cepat dan aman. setelah bicara sana-sini, si orang suruhan petugas tersebut menyebut angka satu juta rupiah, dijamin paspor selesai dalam waktu dua hari. Selain itu si pemohon di jamin tidak perlu repot lagi mengurus surat-suratnya sebab sudah dijanjikan langsung foto, sehari kemudian passpor pun jadi....Panjul terkesima dengan proses yang ditawarkan oleh suruhan pak petugas itu. Panjul termenung sejenak setelah mendengar semua yang dijelaskan, seteah itu ia berusaha menawar sesuai dengan uang yang dimilikinya. namun karena tak sesuai, akhirnya Panjul memilih hengkang meninggalkan kantor imigrasi, dan berharap besok kembali untuk mengurus permohonan paspor yang diimpikannya. Ternyata Masih Ada "Calo" Di Jakarta Sesampai di rumahnya, kawasan senin Jakarta Pusat, Panjul masih memikirkan apa yang dialaminya hari ini. bertemu dengan petugas Imigrasi, bertemu dengan orang yang bisa "bantu" mengurus permohonan Paspor dengan imbalan sejumlah uang, sebagai uang lelah. hmm..sejenak Panjul menyeruput teh hangat, kemudian terpikir lagi oleh Panjul ketika membaca syarat permohonan Paspor yang tertera di internet

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2009, tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, VISI : MASYARAKAT MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM. MISI : MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA. MOTTO : MELAYANI DENGAN TULUS. JANJI LAYANAN (KEPASTIAN PERSYARATAN, KEPASTIAN BIAYA, KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN

Mengingat itu, Panjulpun tersenyum, apalagi ketika membaca motto, Panjul langsung terbahak, mereka para petugas memang melayani dengan tulus, setulus-tulusnya sesuai dengan kesepakatan, bukan sesuai dengan peraturan. sepertinya hal ini "saling mengerti" antar pemohon dan petugas atau suruhan petugas sudah mafum di kalangan depertemen di negera indonesia ini. Jadi, peraturan yang tertera di internet itu memang seolah menjadi pajangan, ya..apa yang tertulis tetap tertulis, begitulah kira-kira .....praktik calo jalan terus...hehehehe. Panjul pun kembali bertanya-tanya, apa gunanya Komisi Pemberatasan Korupsi ya..apa hanya sebagai pajangan saja?? toh semakin sering kita lihat di tv, koran dan lain sebagainya soal koruptor yang tertangkap, tetapi sistem calo tetap subur..!!! Lalu apa yang dilakukan pemerintah dengan gembar-gembor slogan menyoal berantas calo, atau bersih dari calo ya?? hiks..sampai kapan ya..negara indonesia ini benar-benar bebas dari sistem calo yang bisa dipastikan akan bertumbuh tumbuh menjadi para koruptor?? Panjul tersadar dari lamunannya, Ia berguman,"Ternyata Masih Ada Calo to..??".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline