Ratu Entok, Penistaan Agama, dan Keberadaan Hukum
Selegram yang memiliki nama tenar Ratu Entok ditangkap polisi. Tuduhannya adalah penistaan agama. Ia menyatakan dalam videonya agar Yesus potong rambut agar tidak seperti perempuan. Hal konyol sebenarnya, benar bahwa menyenggol agama akan mudah viral dan menjual. Dagangan paling murah itu ya sentimen agama.
Ia lupa, bahwa kondisi, latar belakang, dan hukum itu bisa berbeda satu dengan yang lain. Baginya mungkin kek mak-mak yang memaki tetangganya yang ibadah, atau ketua RT yang membubarkan ibadah agama lain, atau berpikir akan seperti UAS atau RS yang mengatakan salib ada jinnya, atau kalau Yesus lahir bidannya siapa.
Polisi dalam kasus yang disebutkan di atas itu seolah amnesia, gerak cepat untuk menemukan meterai dan mengatakan sudah selesai hanya salah paham. Kasus jin dalam salib dan bidannya Yesus malah amnesianya sudah akut, tidak ada tindak lanjut.
Berambut gondrong dan jenis kelamin. Ratu Entok diminta potong rambut agar terlihat laki-laki, karena ia mengaku transgender. Sangat mungkin tanggapannya yang malah membawa gambar Yesus, yang diasumsikan laki-laki dan berambut panjang, baginya normal. Pria berambut panjang banyak, mengapa tidak mengambil Valderama sebagai pesepak bola atau photo lama Ahmad Albar yang gondrong? Tentu hanya dia yang paham.
Nah ada Bahar Smith yang juga berambut panjang, mesin penelusuran saya, malah Bahar Smith dan wajah Timur Tengah, atau Gus Muwafiq, atau artis lain laki-laki yang berambut gondrong. Mengapa Yesus.
Salah satu pelapor dari GMKI mengatakan, bahwa selegram ini menistakan agama Kristen, karena menggunakan Yesus yang berambut gondrong. Lah kan faktual, apanya yang ternistakan sih? He...he..
Begitu banyak masalah di negeri ini. Mengapa dikit-dikit penistaan agama? Kadang memang hanya kelompok minoritas yang dibui, kek Ahok, Meliana, dan banyak lagi. Kalau yang diledek minoritas, hanya dikit banget, Roy Suryo, dan kali ini Ratu Entok.
Padahal begitu banyak penistaan agama yang biasa saja. Lihat bagaimana tidak menista agama, ketika mengatakan korupsi adalah rezeki dari Allah. Bersumpah tidak maling padahal jelas-jelas hartanya berlimpah tidak tahu kerjanya apa. Tuh yang dicokok KPK banyak yang alim, berbaju agamis, sumpah pula, tapi juga gak ngaku kalau maling anggaran dan uang negara. Kog gak ada yang melaporkan menista agama sih?
Negara ini sudah darurat dalam ketersinggungan. Dikit-dikit tersinggung, tapi anehnya malah tidak tersinggung ketika diboongin pejabat dan anggota dewan. Mana ada realisasi dari apa yang mereka nyatakan dan katakan dalam kampanye itu? Tidak jarang dikemas dalam acara keagamaan lho.