Janji Prakampanye Ganjar, Prabowo, dan Muhaimin
Makin dekat masa pendaftaran, makin kuat juga aroma persaingan. Satu sama lain sudah menyatakan sikap, janji, dan bakal program yang bakal diusung. Ada yang usang karena janji gratis ini dan itu. Toh ada juga yang memberikan harapan baik, memang tidak akan mudah meyakinkan publik.
Masa kampanye saja belum, namun sudah hiruk pikuk. Gratis BBM, susu, tunjangan ibu hamil, dan sebagainya. Apakah itu realistis, atau tidak, ya dicermati saja. Bagaimana kemampuan negara, bagaimana sumber dana yang ada, apakah itu mampu menopang semua program yang dinyatakan. Toh publik juga sudah paham, seperti apa kondisi negeri ini.
Prabowo
Menarik Menhan aktif ini mengatakan swasembada energi, pangan, dan susu gratis untuk siswa-siswi sekolah baik swasta dan negeri. Mau melanjutkan program baik Jokowi, kartu-kartu baik untuk masyarakat miskin.
Ada yang aneh adalah, ketahanan pangan untuk swasembada pangan kan perintah Presiden Jokowi untuk dirinya selaku Menhan dalam kabinet kemarin. Mangkrak, dan kini digembar-gemborkan untuk dilakukan.
Program baik Presiden Jokowi, namun ia lupa tidak mengikutsertakan pembangunan masif infrastrukut, jangan-jangan IKN pun tidak dilanjutkan? Hanya program Robin Hood dengan aneka kartu dan tunjangan. Ini jelas bukan soal buruk atau pemborosan, ya memang harus dilakukan.
Simalakama sih, jika Prabowo mengatakan pembangunan ala Jokowi dilanjutkan. Lha bagaimana tidak, ketika anak buahnya pada periode lalu mengatakan, rakyat tidak makan jalan tol, infrastrukrtur, dan semen. Pernyataan konyol sebenarnya.
Cukup mengganggu, adalah pernyataan soal rawa-rawa bisa untuk gudang ketahanan pangan, yang tidak perlu merusak hutan yang akan digugat pihak asing. Pun mempertahankan air, lha bagaimana bisa rawa penghasil air, namun juga dijadikan lumbung pangan.
Prabowo jelas tidak paham dengan baik konsep rawa-rawa di Indonesia, peruntukan, dan juga menangananinya. Entah apa yang ada dalam benaknya,