Sambo dan RE: Radar BI.com
Vonis Mati Sambo dan "Pembunuhan" Terus
Mendengar vonis Sambo dan Richard Eliezer, sama-sama polisi dua, satunya bintang, satunya bhayangkara, dengan ketetapan hukuman mati dan satu setengah tahun. Pro kontra demikian menguar, membakar lagi drama tragedi yang sempat meredup.
Vonis bintang dua disoraki karena dianggap memenuhi kehendak publik. Seolah impas dengan apa yang sudah ia buat. Toh ada pihak-pihak yang kontra dengan dalih, alasan bahwa hukuman bukan balas dendam. Ada yang menggunakan terminologi agamis, bahwa hak Allah saja yang memutuskan kematian insan.
Di hari berikutnya Ichad mendapatkan vonis satu setenga tahun. Lagi-lagi dua kubu, satu pihak bersorak gembira. Hakim memutuskan yang terbaik. Prajurit yang tidak bisa menolak, hanya korban dari kuasa si jenderal.
Pihak lain mengatakan, pembunuh ya pembunuh, mosok tidak bisa menolak. Ini bisa jadi perdebatan dan tulisan lain. Sangat pelik dan tentu saja berbeda dalam tulisan ini. Bisa dimengerti bagaimana pedihnya pihak-pihak yang terkait secara langsung seumpama keluarga almarhum Yosua.
Satu hal yang sangat penting dan harusnya diaminkan, bukan menjadi pro dan kontra, berapa puluh prajurit negeri ini diseret Sambo, urusan pribadi, bukan sebagai polisi aparat negara. Sampai vonispun tidak diketahui dan dikorek mengapa sampai membunuh ajudannya sendiri. Ini juga menjadi artikel lain sangat terbuka.
Berbeda ketika jenderal, AKP, kombes, brigadir, dan bhayangkara itu terseret membela Sambo karena profesi, sebagai aparat yang mendapatkan serangan misalnya. Para polisi itu tentu memiliki pasangan, anak, dan bisa jadi juga keluarga. Berapa korban yang sama sekali tidak bersalah, tahu saja tidak ikut menjadi korban.
Mereka-mereka ini, apalagi yang masih di bawah sepuluh tahun berkarya atau menjalani rumah tangga. Anak-anak mereka masih kecil, butuh beaya untuk hidup dan sekolah. Semua hancur, berantakan, demi membela kepentingan pribadi Sambo.
Media senang mendapatkan rating, pembaca, hits sangat tinggi ketika mengaduk-aduk bagaimana Sambo, Putri, RR, RE, dan para tersangka dulu bersikap, bertindak, meminta maaf, dan sebagainya. Apakah media juga akan mengabarkan bagaimana anak-anak para terdakwa, terpidana, dan yang terbawa oleh perbuatan Sambo ini?