Digitalisasi UMKM dan PSE, Jalan Menuju Negara Besar
Presiden Jokowi mengatakan, negara yang cepat akan menjadi yang terdepan di masa depan. Upaya membangun infrastruktur yang dikebut dengan sangat masif sebagai sebuah cara mengejar ketertinggalan.
Poin penting dan mendasar, karena mobilisasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Hilirisasi dan industrialisasi, titik penting untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi negeri sendiri. Sekian lama bangsa ini hanya menjadi kacung di tengah kekayaan alam.
Atas nama ketidakmampuan, akhirnya di bawah kendali negara lain yang memang sengaja membuat bodoh dan enggan berubah. Ketergantungan yang sekian puluh tahun ini seolah baik-baik saja.
Contoh, nikel pada tahun 2014 ekspor bahan mentah mendapatkan USD 1 milyar setara dengan Rp 15 triliun. Dalam tiga tahun upaya mencegah ekspor bahan mentah yang dimulai pada 2017 kenaikan sangat signifikan, menjadi Rp. 300 triliun di tahun 2021. Peningkatan yang sangat penting bagi bangsa dan negara.
Namun apakah ini juga berlaku untuk elit yang biasa mendapatkan keuntungan sebagai makelar? Jelas saja tidak. Lihat saja gonjang-ganjing dan isu bahkan tuduhan bagi pemerintah, khususnya Jokowi. Semua kebijakan akan dijadikan gorengan dan isu yang sangat panas. RUU Ciptaker, revisi UU KPK, dan kini PSE.
Presiden Jokowi mengatakan lebih lanjut, bahwa digitalisasi menjadi penting bagi usaha menengah, kecil, dan mikro. Itu adalah kekuatan ekonomi Indonesia. Ada 65,4 juta UMKM yang membantu 61% ekonomi Indonesia. Lebih dari separo itu berarti pilar.
Kolaborasi dari ketiga langkah ini akan membuat Indonesia mencapai posisi tujuh dunia pada tahun 2030 dan empat pada tahun 2045, dengan PDB di atas USD 3 triliun. Lebih dari tiga kali lipat hari ini.
KSP, melalui salah satu stafnya mengatakan PSE itu sebagai jaminan bagi para pelaku ekonomi digital agar pengelolaan data yang diambil oleh pelaku usaha digital menjadi bijak dan tidak menyalahgunakannya. Hal yang sangat mungkin terjadi di negeri ini. Lha di belahan barat yang demikian ketat dan disiplin saja biasa bocor.