Mas Jati Kumoro dan Konsistensinya
Sore tadi, mendapat chatt yang mengabarkan, Mas Jati Kumoro meninggal, usai sekian pekan di ICU RS Panti rapih Jogjakarta. Beliau Kompasianer angkatan 20`14-an kalau tidak salah ingat. Kaget dsn campur sedih, sekian lama tidak melihat guyonan di media sosial, mau tanya khabar eh kedlarung-dlarung.
Beberapa hari lalu, Kompasianer Mike Reysent mengabarkan, kalau KoH sedang di rumah sakit. Beberapa saat memang tidak terlihat aktif baik di media sosial, apalagi Kompasiana. Ternyata kembali sakit, memang beliau mengatakan, jika mengidap penyakit yang lumayan membuat tubuhnya sangat kecil.
Mas Jati Kumoro, yang disematkan KoH oleh rekan-rekan Kompasianer lama ini memang belum ketemu, namun kalau melalui media percakapan, cukup intens. Sangat mengejutkan, kala ada grup baru bentukan, Tante Virus, beliau sudah tidak menanggapi sebagaimana biasanya.
Beberapa hal yang saya petik dari perkenalan ini adalah,
Konsistensi. Beberapa indikasi beliau konsisten. Pertama, mengenai HL, kalau tidak salah hanya dua, pokoknya tidak sampai lima, toh beliau masih terus menulis. Hanya lewat, kalau sekarang AU, menjadi guyonan yang menyenangkan, bukan membuat nglokro.
Humor, kanal humor, sejak ada kemudian sempat hilang dan ada lagi, Mas Jati sering menuliskan kisahnya di sana. Lelucon dewasa, alias 18+ di tangan Mas Jati tidak vulgar dan cabul. Malah sangat menghibur dan menyenangkan. Tidak murahan, watu ndhekem salah satu kisah pribadinya waktu sunat.
Bicara lelembut dan dunia mistis yang ia sendiri takut sebenarnya. Ia megatakan, lebih berani istrinya mengenai kisah-kisah horor, namun tulisannya cukup banyak, dan keterbacaannya tinggi. Matur nuwun beberapa artikel saya angkat ke youtube.
Beberapa kali saya membuat artikel mengenai beliau, salah satunya permintaan agar akunnya bercontreg biru. Tapi tidak ada hasil yang sesuai kepenginan.
Kucing, profil yang ia pakai, ternyata beliau pecinta kucing beneran. Artikelnya membahas kucing cukup detail dan memperlihatkan kecintaan beliau pada binatang itu.