Cukup "sedih" membaca pamitnya Profesor Pebrianov dari jagad K, bagaimana tidak, salah satu angkatan Kner yang masih bertahan, satu demi satu mundur. Ada yang sudah berpulang, damai abadi Mas Aldi, ada Kner perempuan jagoan menghajar siapa saja Mike Reysen, kini yang berangkat pada 2014 juga pamit.
Padahal ada yang sangat penting, bagaimana tidak, Profesor yang satu ini tepat untuk dijagokan dalam Knival mendatang. Lha pengumuman kandidatan ada, eh malah mundur, kan sia-sia persiapan yang sudah sepanjang 21 diharap-harapkan.
Ada beberapa implikasi, walah humor kog bicara implikasi. Ada beberapa akibat langsung yang gak banget kalau akun satu ini beneran pamit.
Pertama, makin sepi bahan bullyan, saya sih bukan kek Prof Poltak yang membully siapa saja, sehingga akun baru pada ngeper dan takut pada senior, padahal hanya pada Prof Poltak alias Felix Tani. Saya kan senior baik, makanya membully ya yang sama-sama tua. Duo Profesor yang tersohor itu.
Kedua, Prof. Poltak alias Prof Felix Tani, jadi sendirian di atas singgasana Kompasianer jagoan nomine. Lha bagaimana tidak, tiap tahun masuk nomine, didukung, dan kalah lagi. Mereka berdua kan setali tiga uang.
Ketiga, pamit usah pengumuman Knival nongol, ini sih siasat. Ia kan penggemar partai yang suka politik korban. Menjual derita agar makin tenar. Penggemar belum tentu sama ideologinya lho ya.
Keempat, kan nanti tinggal saya yang nyampah di Kompasiana. Lainnya pada keren, berjibun hit dan labelnya. Coba, si pemalu yang malu-maluan sudah pamit.
Kelima, masih ada rekan angkatan yang makin moncer dan selalu di atas memang, Prof Poltak, masalahnya beda kasta. Masalahnya kan dia kenthir bedalah, saya tidak kenthir. Ia juga mengangkat diri menjadi suhu lagi. Repot kan.
Keenam, harapannya sih, besok pagi si Prof Peb si pemalu sudah menemukan tjelanannya dan nulis dan nyampah lagi barengan saya. Malulah kalau nyampah sendirian.
Jadi ikutan mau pamit mundur deh....
Salam Candaaa