Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Fugitive Porn, Tukang Jamu, Jadi Ingat PrabNoDick

Diperbarui: 14 November 2020   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fugitive Porn, Tukang Jamu, Jadi Ingat PrabNoDick

Perseteruan Nikmir dan Maheer entah mau sampai ke mana. Tentu masih akan panjang jika menilik model Nikita yang demikian. Plus Maherpun sama. Lebih menarik adalah, pernyataan media Australia yang menyematkan judul Rizieq sebagai buron porno. Kemarin sempat kepikir, wah akan ada demo ke kedubes Ausie tampaknya.

Lha Perancis yang tidak ada sangkut pautnya pun di demo, ini kog sampai sekarang tidak ada. Malah lebih ramai soal  tukang obat, cewek lagi yang dimaki-maki. Cenderung pembunuhan karakter dengan berlebihan malah. Toh tidak menjadi soal, karena yang dipersekusi tidak takut. Dukungan mengalir deras malah. Selesai, ada yang lebih menggelitik.

Ingatan jadi pada masa kampanye pilpres, ketika ada bahan kampanye dengan menggunakan artis senior Jepang bintang film dewasa. Ada kata-kata nodick, saat itu, saya menulis ini hanya olok-olokan, yang sama sekali bukan hal serius. Nah ketika melihat yang terjadi hari ini, cenderung mereka memang tidak tahu.

Begitu marahnya, memaki ketika dikatakan tukang obat, apa buruknya sih tukang obat, dibandingkan buronan porno? Atau meradang dengan istilah overstay, akan menuntut siapa saja yang mengatakan dia overstay di Arab. Apanya yang memalukan coba? Ini malah ada dua hal yang mengerikan pada satu rangkaian ini. Porno dan buronan.

Mengapa mereka tidak marah, tidak demo ke kedutaan besar Australia? Padalah dalam artikel pada platform lain saya sudah menuliskan akan ada demo-demo. Beberapa alasan kemungkinannya sepi adalah,

Pemodal demo tidak melihat ini seksi dan memberikan dampak dan tekanan pada pemerintah.  Meksanya terlalu berlebihan. Berbeda dengan pernyataan Macron yang bisa diarahkan untuk mendeskreditkan pemerintah.  Macron menghina Nabi dan pemerintah perlu bersikap, jika tidak sama dengan penghina. Terlalu berlebihan, tetapi masih bisa ada kaitan, meskipun sedikit.

Apanya yang mau dijadikan alasan memojokan Jokowi, ketika ada kata-kata dalam judul buronan porno coba?  Susah sekali.

Pengetahuan mereka minim, sehingga mereka biasa-biasa saja. Lihat menggunakan nodick pun tidak masalah. Berarti mereka memang tidak paham.  Padahal secara geografis posisi Perancis jauh dari pada Australia. Peristiwa Perancis pun tidak demikian dekat dari apa yang ada di sini.

Rizieq sedang ada pernikahan, fokus untuk acara itu. Tidak untuk  demo dan aksi jalan. Entah jika usai perhelatan yang penting itu.

Jika fokus pada pernikahan, toh tukang obat juga menjadi masalah. Tentu berbeda. Aksi tekanan via media sosial, bukan aksi yang banyak perlu persiapan dan penggalangan massa. Balasan untuk tukang obat kan tidak ada turun ke jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline