Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Tesis-Antitesis Kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI

Diperbarui: 9 Mei 2020   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tesis-Antitesis Ganjar dan Gubernur Jakarta

Pandemi ini ternyata banyak membawa berkat. Ada anugerah terselubung yang selama ini seolah tidak jelas mana yang benar dan mana yang abu-abu. Pemerintahan berjalan dengan lebih solid dan menyatakan dengan apa adanya atas apa yang terjadi. Hal yang seolah  tabu kini dikatakan dengan lugas. Tidak berarti ada perselisihan, namun apa yang ada itu ya harus dinyatakan, bukan hanya berlalu begitu saja.

Syukur bagi hidup berbangsa, kelihatan mana yang asli, mana yang KW, dan mana yang banyak  omong, atau semata mengejar kekuasaan nol prestasi. 2024 masih jauh, namun sangat terasa ada yang sudah promosi dengan jualan penanganan covid itu. Apakah salah? Oh tidak, sepanjang kinerjanya baik dan bisa dibuktikan. Apa yang dicapai, bukan semata klaim apalagi hanya katanya.

Pemerintah pusat jelas sudah mendapatkan apresiasi dari dunia bisnis. Tidak bisa disangkal, penguatan nilai tukar mata uang, investasi yang masih masuk, dan nilai eksport yang masih sempat berjalan sebagai sebuah indikator baik. Pengakuan keuangan bukan hanya sebuah klaim politis, atau pernyataan basa-basi diplomasi. Siapa sih yang bisa bicara uang dengan klaim, asumsi mentah? Keyakinan akan membawa untung.

Bicara bisnis, uang, dan ekonomi jelas soal keuntungan. Tidak ada kamusnya berbicara investasi, keuangan, dan bisnis demi rugi, macet saja tentunya berhitung iya atau tidak. Ketika roda ekonomi baik, artinya lain-lainnya benar, pada jalur yang semestinya.

Penanganan pada jalur yang tepat, politik kelihatannya ngaco, oleh investor dianggap masih relatif kondusif, hanya beberapa pihak penggaduh saja. Teriakan orang parpol pun hanya satu dua, dan dalam waktu singkat sudah hilang ditelan bumi.

Ganjar dan Laku Positifnya.

Tidak usah baca,  jika tidak suka, tidak usah dianalisis panjang lebar pula, kalau pengin ya tulis yang dimaui, tidak perlu mengurusi tulisan Kner lain, atau mau jadi polisi moral K? Tapi ya silakan saja, hak penuh juga. Mengapa Ganjar? Karena sesama Jateng, wong Jawa, halah itu si primordial kuno, orang sudah pergi ke bulan, Mars, masih mikir suku, masuk kuburan saja.

Ganjar bekerja dengan waras. Tidak hanya klaim atau narasi ini dan itu. Apakah itu pencitraan? Bisa iya, bisa tidak. Bisa ketika ia mendapatkan citra dia pemimpin baik dan berprestasi. Nah ini apakah dia dapat? Jelaslah. Lah mengunjungi tempat-tempat yang kemungkinan terkena dampak dan kesulitan, jelas orang mengakui itu.

Panti jompo, ia becanda dengan kakek dan nenek di sana. Mau minta apa, sate lontong, dan itu bisa dicek via media sosial. Ingat pencitraan dengan positif, bukan hanya semata tampil di media, dengan segala settingannya.

Faktanya, banyak hal lain juga ia urus dengan baik, tidak hanya ketika tampil di depan media yang ia siarkan melalui media sosialnya. Pengakuan rekan yang bukan orang Jawa Tengah bagaimana ia menjawab keluhan mengenai jalan yang rusak, respon media sosial relatif cepat, sama gesitnya perbaikan jalan itu. Fakta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline