Rio Capella, "Tumbal" Nasdem, dari Restorasi ke Restoran Politik
Menarik apa yang salah satu pendiri Nasdem itu katakan dan nyatakan, Nasdem kini menjadi restoral politik. Diksi bagus menohok karena slogan awal mereka adalah restorasi Indonesia. Hal baru, menarik, dan menimbulkan banyak tanya. Apalagi demikian gencarnya Mars Nasdem kala itu, masih ormas, di media elektronik.
Salah satu pendiri jad tahu dengan pasti seperti apa arah, visi, misi, dan arti dari di balik gemerlapnya Nasdem saat ini. Restorasi, pemulihan, pengembalian, berarti ada yang mau dituju yang pernah ada. Sangat indah, menyadari bahwa bangsa ini bangsa yang besar, jaya, dan megah, hanya karena permainan kotor dalam kekuasaan membuat semua berantakan.
Aksi-aksi ormas Nasdem sangat kuat dan kental di dalam mengulurkan tangan kepada orang yang sedang mengalami musibah. Di tengah pemerintahan SBY yang tidak usah dibahas mereka bisa memantik emosi dan simpati, apalagi kemudian menjadi partai dan mengusung Jokowi. Makin kuat dan besar.
Salah satu pilar yang menjadikan Nasdem kuat dan membesar adalah soal mendukung Jokowi dan parta baru yang mungkin bisa menjadi harapan. Rio Capella yang berkasus dengan KPK soal suap dan kemudian juga OC Kaligis, soal penyuapan, mencoreng nama Nasdem yang baru berjalan menapaki kejamnya politik Indonesia.
Melihat sepak terjang, gelagat, dan banyak oknum-oknum yang sangat biasa berkasus ada di dalam Nasdem, melihat juga manuver luar biasa Surya Paloh, sangat mungkin Rio Capella menjadi tumbal demi tetap baik dan eksisnya Nasdem.
Pernyataan menjadi restoran untuk menggoreng dan memasak politik tanah air demi kepenrtingan elit dan golongan dalam Nasdem. Ia sangat prihatin karena bukan lagi menjadikan persoalan rakyat dan bangsa sebagai keprihatinan Nasdem.
Cukup menggelitik, ketika Rio menyampaikan unek-uneknya datang bendahara Nasdem dan membuat Rio menghentikan konpresnya. Usai itu banyak kader lain datang, dan sangat mungkin akan terjadi kekerasan. Ada apa dengan Nasdem dan Rio?
Salah satu pengamat menyatakan, Rio kecewa karena ia telah pasang badan dan tidak mendapatkan apresiasi yang cukup. Ingat apresiasi bisa kursi, kardus, ataupun yang lain. Bandingkan OC Kaligis yang masih menjadi kader. Posisi berbeda dan itu tentu yang membuat Rio demikian jengkel dan marah.
Posisi dan pengalaman OC Kaligis jelas sangat membantu dan merugikan jika sampai Nasdem mendepaknya keluar. Bisa habis dan tamat sekejab, maka masih bisa di sana. Posisi Rio Capella sangat lemah, ia jelas mudah dilabeli dengan musuh Nasdem karena korupsi.
Nah cukup menarik sebenarnya apa yang Rio alami, nyatakan, dan penghentian itu. Sepele sebenarnya saat ini mengadakan konpress. Via media sosial saja sangat mungkin, apalagi level mantan ketua umum partai cukup gede. Jelas ada kesengajaan dengan mengadakan acara, yang jelas kubu yang tersengat sangat mungkin nyamperin. Dan ini sudah dihitung oleh Rio dan kejadian.