Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Gempa Jakarta Hanya Karena Sampah, Musibah Anies dan Berkah Risma

Diperbarui: 3 Agustus 2019   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gempa Politik Jakarta Hanya Karena Sampah, Musibah Anies dan Berkah Risma

Tulisan kemarin bisa disimak di sini  ternyata menjadi konsumsi cukup ramai kata teman di-WAG, dengan diedit hanya pada ulasan FTV-nya dengan judul yang sangat provokatif.  Biar saja itu menjadi bahan berbagi di dunia percakapan  itu.

Eh kemudian riuh rendah status soal gempa, kog ya pas Jakarta benar-benar terkena gema asli dalam konteks gejala alam, namun juga gema politik atas ulah Nasdem hanya dengan menggunakan soal sampah. Sederhana sekali apa yang sebenarnya dimanfaatkan.

Sampah itu bisa menjadi bencana sebagaimana dijadikan banyak kajian karena adanya pola perilaku buruk masyarakat. tradisi membuang sampah sembarang karena dulu adalah daun-daunan yang tidak perlu lama akan disantap kambing dan sapi. 

Eh ternyata budaya abai itu dilakukan padahal bahannya berbeda jauh, plastik dan foam, yang kadang sapi dan kambing, termasuk kura-kura pun santap dan akhinya buruk.

Kesadaran ini masih perlu terus menerus digalakan untuk membuat keadaan lebih baik. Tarik ulur kepentingan, popularitas dengan urusannya jelas politik, dan ekonomi, soal bisnis dan keuntungan. Mengenai merusak alam masih jauh dari harapan.

Gempa yang menggoyang banyak daerah, bagi yang pernah mengalami hal itu tentu traummatis, dan bisa saja melakukan hal-hal di luar nalar dan kemudian menjadi tertawaan ketika sudah selesai. Seperti kata teman pengajar, pas mendampingi anak-anak dalam sebuah acara di luar kota, terjadi gempa ia lari padahal sedang mandi. Gemuk bulat lagi, bisa dibayangkan.

Nah gempa politik pun banyak membuat kisah dan reaksi yang tidak terduga dan sangat berpotensi berbuntut panjang, kesuksesan Nasdem dalam menciptakan gempa hanya dengan soal sampah jelas bagian dari skenario permainan politik untuk 2022 dan 2024. 

Sayangnya satu kena tulah dan satunya kena berkah, dan itu karena rekam jejak dan prestasi. Jadi tidak usah baper dan mengatakan mau mematikan karakter orang tertentu.

SP sebagai politikus kawakan tentu piawai dalam berpolitik. Besar dan berkembang bersama Golkar dan Soeharto tentu ia  liat sehingga bisa tetap bertahan dan eksis hingga kini. 

Satu yang membuat ia cukup berbeda adalah ia tidak gila kursi dan kekuasaan. Namanya jarang masuk dalam nominasi menjadi menteri dan pilihan presiden dan wakil presiden. Bandingkan dengan  JK atau ARB lho.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline