Siapa Mempermalukan Prabowo?
Ada yang berinisiatif membuat KTP --PS dengan besaran beaya antara Rp.20.000,00 hingga Rp. 90.000,00-an. Ide bagus melihat militansi para pendukung yang demikian besar. Kisaran pemilih sekian puluh juga tinggal kalikan saja dari harga tersebut. Potong bea produksi, jelas ada angka cukup besar.
Namun pihak elit merasa kecolongan dan akan membawa ini pada penegakan hukum dengan tuduhan mempermalukan Prabowo. Nampaknya menjadi penting perihal malu ini, dari pada saya tulis kemaluan nanti disemprit, padahal dalam KBBI itu sahih, perihal malu Prabowo. Coba siapa saja yang mempermalukan Prabowo selama ini?
Dirinya sendiri.
Berkali ulang Prabowo mempermalukan dirinya sendiri. Tampang Boyolali jelas fenomenal, dibayar dengan angka nol dalam banyak TPS. Ini serius. Kemudian minum kopi ketika sedang berkumandang adzan magrib. Jelas mempermalukan dirinya sendiri.
Joget di atas panggung debat. Maksudnya meredakan kemarahan dan kejengkelan yang tidak tertahankan. Level capres lho mosok masih emosional. Mempermalukan diri sendiri jelas lebih pas dan patut.
Atau yang mengatakan yang online-online itu ya, ini kan Prabowo sendiri yang lemah dalam data dan bahan untuk debat. Apakah ada pihak lain yang mau dituntut?
Paling fenomenal jelas konferensi pers soal Ratna Sarumpaet. Bagaimana mereka beramai-ramai menyatakan RS digebuki orang cenderung mau mengatakan aparat. Narasi ketidakamanan, mau menemui kapolri, pemerintah abai, dan ketika ketahuan bohong ramai-ramai merasa tidak kenal dan menjadi korban kebohongan juga.
Tim pemenangan dan tim hukum
Belepotan dalam kampanye dan debat jelas ada dalam diri para anggota tim yang katanya ahli dan pakar itu. mereka mengatakan telah menghafal ribuan istilah karena malu soal TPID masa lampau. Jelas mereka hanya fokus pada hal yang tidak prinsip, namun melepaskan konteks secara umum yang menampakan Prabowo belepotan.
Itu hanya sekelumit kemaluan Prabowo, apalagi dengan gugatan ke MK yang penuh drama dan dagelan itu. bagaimana tim hukum sama sekali tidak membawa bukti yang cukup menjanjikan, malah menjadi bahan tertawaan dan candaan. BPN dan tim hukum sama saja.