Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Amien Rais Profesor Ilmu Politik dan Setya Novanto "Profesor" Politik

Diperbarui: 3 Oktober 2017   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menarik berbicara dua pribadi pakar di bidang politik ini. Satu akademisi, satunya praktisi yang mumpuni. Profesor Amien Rais siapa yang tidak kenal dengan reputasinya, baik sebagai dosen, politikus, ataupun agamawan. Semuanya gilang gemilang, satu saja belum jadi apa yang diingini, yaitu presiden. Ilmu politiknya kurang apa coba, lulusan Amerika Serikat, dosen di kampus tertua dan terbesar di Indonesia, ketua umum, pendiri partai di Indonesia. Pernah jadi ketua MPR, malang melintang dalam hampir semua pemerintahan.

Setya Novanto, praktisi politik yang benar-benar brilian, maaf memakai kata "profesor" bagi kalangan profesor asli, ini hanya hendak menunjukkan level paling top bagi Setya Novanto dengan capaiannya. Berkali-kali kasus hukum membuatnya hanya goyang seperti pertanyaannya kepada dokternya kemarin. Papa minta saham  hanya membuatnya turun sejenak. Politikus pemula perlu banyak belajar dari si politikus ulung satu ini.

Tidak Pernah Terdengar Santer jadi Menteri, apalagi Presiden atau Kepala Daerah

Setnov sama sekali tidak pernah terdengar mau jadi ini itu. Termasuk ketua umum Golkar, namun bisa dengan tiba-tiba merangsek naik dan jadi. Agung Laksono yang bertarung dari pengadilan ke pengadilan langsung habis. Setya Novanto mengambil panggung dan bisa sejajar dengan elit lain. Tidak pernah terdengar hiruk pikuk masuk radar menteri bagi pemerintahan siapapun. 

Zaman Pak Beye di mana Golkar banyak berkiprah tidak terdengar sama sekali. Pun kini di masa Pak Jokowi. Mencalonkan diri jadi ketum sebagai kursi menuju RI-1 atau 2 juga tidak pernah terdengar. Jelas pembeda dengan kebanyakan politikus di negeri ini yang langkahnya terang benderang terbaca oleh publik bahkan level rakyat biasa sekalipun. Tentu Prof Amien, Pak Yusril, atau Pak Ical semua paham partainya untuk menjadi tunggangan menuju pimpinan bangsa ini, bahkan turun level ke gubernur pun biasa saja.

Dapil Sepi Pengamatan

Siapa saetnov ambil dapil di NTT, beda dengan politikus besar lain, Ibas di Madiun Raya, Puan di Solo Raya, basis besar, dan potensial untuk mengusungnya naik ke puncak di dewan. beda dengan pilihan Setya Novanto, jaminan itu dari daerah yang justru sepi dari hingar bingar politik. Angka pemilih pun relatif kecil.  Pewarta ataupun warganet akan jarang meneropong apa ia pernah ke sana, apa pernah ia tahu jumlah penduduk atau keprihatinan di sana, politikus ulung yang efektif dan efisien.

Memainkan Isu Politik dengan Cerdik

Pengusaha sekaligus politikus yang cerdik memainkan kaki. Ia tidak pernah terlibat dengan faksi apalagi friksi dengan siapapun. Golkar Ical yang sangat malu karena ada di KMP di tangan dia tanpa sungkan langsung mengusung Jokowi untuk 2019. Bagaimana pun ia tidak pernah ada masalah dengan kubu sebelah, pembelaan paling kuat saat ada badai KTP-el malah dari Fadli Zon. Pembelaan bak babi buta dalam perpolitikan di sini, oleh Setnov ditepikan. Ia aman dalam segala kondisi

Sikap Diam, Tenang, dan Sabar

Ia tidak perlu konpres atau teriak diperlakukan tidak adil dan sebagainya. Di Amrik yang jadi heboh pun dia hanya senyam senyum dan lolos. Lihat bagaimana ia dijadikan tersangka, sekian lama baru mengajukan praperadilan. Ia tahu ingatan bangsa ini pendek, ia tidak perlu teriak seperti Pak Prabowo tetapi menggunakan apa yang dikatakan Pak Prabowo itu dan sukses. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline