Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Apapun Isu-Peristiwanya, Jokowi Sasarannya

Diperbarui: 6 September 2017   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah apa penyebabnya, iklan teh botol ini begitu lekat dengan perpolitikan Indonesia. Ada kekerasan di Myanmar pun Jokowi tetap jadi sasaran. Apapun makanannya, Teh Botol Sosro Minumannya,hampir tiga tahun masih saja lahir model salawi, salahe Jokowi, apa-apa ya Jokowi pokoknya.

Terbaru ini banyak isu yang ujung-ujungnya Jokowi. Entah kurang kerjaan atau memang sudah nasibnya presiden, yang jelas analisis polisi mengatakan demikian, mosok polisi ngapusi,yang jelas apapun isunya Jokowi targetnya.

Beberapa waktu lalu, saat Ahok tersangkut masalah, eh juga Jokowi yang dituduh melindungi lah, melakukan intervensilah, sehingga lahir lebaran kuda segala. Coba lebaran manusia saja sudah ribet bagaimana lebaran kuda coba, kalau kuda Sumbawa yang sudah dijual ke Papua dan minta mudik bayangkan betapa repotnya.

Ada beberapa orang ditangkap karena diduga berbuat makar, eh Jokowi juga salah, yang katanya antiagama tertentu, padahal agamanya pun gak beda. Susah membayangkan apa sih yang ada di balik mereka ini?

Kemudian ada wacara pembubaran ormas dan penggunaan PT dalam pencalonan presiden, ini pun dikatakan presiden otoriter, diktator, padahal PT bukan hanya kali ini. Padahal pembubar ormas ini pun kalau tidak dilakukan akan dinilai lembek. Aduh, bingung pokoke.

Terbaru dan terpanas ini soal Myanmar, lha masalah di luar negeri sana, eh malah presiden sendiri yang dikata-katain, lha apa kaitannya coba? Kan lucu, coba kalau dibalik memang negaramu sudah baik? Malu gak? Pasti akan ngeles dan nuduh-nuduh dengan asal nuduh tanpa bukti, biasa, gak kaget.

Polisi mensiyalir ada tukang goreng yang sepi orderan goreng pisang ganti goreng isu hangat. Kira-kira siapa saja yang ada di sana.

Pertama, bukan utama lho, barisan sakit hati. Ini tidak banyak sebenarnya, Cuma suka dunia maya yang berjarak, bisa ngeles ala emak-emak pakai matic, dan susah melihat presidennya bukan yang didukung. Barisan siap menang lupa tugas apalagi siap  kalah jelas saja tidak. Kasihan sebenarnya, mereka ini buat apa menghabiskan energi untuk bertindak begitu.

Kedua, orang yang kepentingannya terganggu. Jelas banyak banget siapa saja mereka ini. Yang biasa kerja seenaknya harus tertib, yang bisa ngembat dari mana-mana kini susah, biasanya kelas menengah birokrasi yang sudah keluar uang banyak untuk suap, namun susah untuk kembali menerima suap. Banyak pintu dan lobang yang bocor sudah mulai dibenahi, paling gampang buat isu ini dan itu. Mosok ada garam ada gelasnya, atau nasi berplastik, jelas sangat tidak nalar.

Ketiga, pihak luar, siapa saja, bisa Mamarika, bisa Wahyudi, bisa Thiongkok, dapat siapa saja yang kepentingannya terganggung. Lihat Free Port pun terganggu kenyamanannya, dan akhirnya mau ikuti aturan main, meski masih perlu bukti. Memperlemah pemerintah dengan menggunakan kaki tangan di dalam negeri yang gila uang dan kuasa. Mereka tidak tahu dimanfaatkan demi merusak negeri sendiri.

Keempat, petualang politik busuk. Mereka ini pokoknya negara tidak perlu tenteram yang penting bisa ngemplang. Bayangkan saja kata Prabowo kebocorannya bisa sampai 1000 T bayangkan uang segitu baut beli tahu bulat dapat seberapa? Mereka yang biasa menampung kebocoran sekian banyak kini kering tentunya meradang dan buat ulah, logis kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline