Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

HTI, Khilafah, dan Vatikan

Diperbarui: 16 Juli 2017   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menarik apa yang disampaikan seorang profesor, dulu ketua ormas keagamaan terbesar di Indonesia, mengenai kesamaan HTI dengan Kilafahnya dan Vatikan. Tentu bukan kapasitas saya untuk bisa menandingi beliau, namun ada beberapa hal yang patut bisa dilihat dengan kacamata yang berbeda, sependek pengetahuan saya tentunya.

Vatikan

Saya mulai dari Vatikan yang memang saya tahu dulu, baru nantikan HTI dan Kilafah yang hanya sedikit tahu. Gereja Katolik di seluruh dunia memang mengakui Vatikan sebagai pimpinan utama dan pertama, ingat hanya sebagai anggota Gereja. hukumnyapun terikat oleh hukum Gereja, contoh paling mudah dan gampang adalah soal perkawinan dan perceraian. Jika perceraian Gereja Katolik tidak mengenalnya, artinya pernikahan seumur hidup, toh pernikahan negara bisa diselesaikan dalam hal ini di pengadilan negeri. 

Tidak ada Hukum Gereja yang bertentangan dengan hukum positif negara yang kemudian memaksakan diri dengan hukum negara harus tunduk dalam hukum gereja dan sebaliknya. Sebagaimana hukuman mati Gereja jelas menolak, toh di Indonesia dilakukan, terhadap umat Katolik sekalipun Gereja tidak ikut campur di sana. Gereja Katolik dalam hal ini adalah umat dengan seluruh hirarkhi, yaitu uskup dan imamnya, tidak pernah mengingkari Pancasila karena memang sejalan dengan nafas Kristianitas. Kekatolikan tidak sama sekali meniadakan keindonesiaan dan sebaliknya. Salah satu pahlawan nasional yang sekaligus uskup Indonesia mengatakan 100% Katolik 100 Indonesia.

Vatikan sebagai negara bukan dalam arti politik yang batas wilayahnya adalah dunia selama ada umatnya, tidak, batas wilayah negara Vatikan ya sebatas di dalam Kota Roma sana. Soal pengaruh dan ketaatan umat ini bukan soal politis dan sebagaimana hukum tata negara yang selama ini dipahami. Maka dikenal sebagai salah satu negara terkecil di dunia.

Tidak heran di Jakarta pun ada wakil dari Vatikan, atau duta besar Vatikan dan Indonesia memiliki wakil di sana. Artinya keduanya negara berdaulat dan satu sama lain sama dan setara tidak saling meniadakan.

Paus sebagai kepala Gereja dan kepala pemerintahan Vatikan jarang bertindak sebagai kepala negara lepas secara politis bukan Gerejani, bersifat kolegial, seluruh uskup di dunia adalah pemimpin Vatikan dengan kesatuan Paus. Paus juga uskup, jadi sama kedudukannya dengan Uskup Agung Jakarta, atau uskup Bogor yang sangat kecil wilayahnya, hanya saja karena beliau Uskup Roma, memiliki kedudukan istimewa.  

Kilaffah

Saya tentu tidak tahu banyak, namun melihat sepak terjang Daesh, nada untuk menyatukan dunia dalam satu kepemimpinan itu lebih dominan. Satu dunia satu kepemimpinan dan meniadakan negara berdaulat lainnya di dalam satu kesatuan. Jika ini tentu sangat berbeda dengan Vatikan.

Berbeda jika Kilaffah itu dipahami sebagai satu kepemimpinan besar di dunia Islam untuk menyatukan ide, gagasan, dan kesatuan di dalam Islam, sehingga ketika satu orang pimpinan itu bicara semua mendengarkan dan setuju, tentu baik adanya. Tidak ada negara tidak berdaulat selain Kilaffah tentunya. Jadi tetap saja ada negara Indonesia dengan Pancasilannya, Malaysia dengan Kerajaannya, atau Tiongkok dengan segala atributnya. Ini jelas baik sehingga ada satu kesatuan Islam di dunia.

Melihat apa yang terjadi rasa-rasanya sangat  sulit. Lihat saja di Indonesia saja masih banyak pro kontra hanya  soal awal Ramadhan, bagaimana ucapan selamat saja masih  ramai diperdebatkan, apalagi jika itu sebuah kekuasaan, apa tidak saling sikut dan rebut. Satu dunia satu pemimpin lho, sedang di Indonesia sependek yang saya tahu saja, bisa satu dengan lainnya saling rendahkan kog, belum lagi yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline