Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Pendidikan Seksualitas: Keterangsangan

Diperbarui: 9 Mei 2016   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbagai dalih dinyatakan dan diungkapkan jika ada perkosaan, soal miraslah, pakaian perempuanlah, dan macam-macam lainnya. kemudian lahir perda demi perda yang menyelesaikan masalah dalam ranah yang salah. Apa akar masalah adalah nafsu dan keterangsangan yang perlu dikelola. Jika tidak terangsang dan ada nafsu yo tidak akan ada anak-anak generasi berikutnya. Manusia melihat lawan jenis seperti dirinya yang tidak membuat reaksi coba apa yang terjadi? yo damai sejahtera, saling pandang dan selesai.

Pengelolaan nafsu dan keterangsangan. Miras, bokep itu pemicu laju rangsangan menjadi liar dan turun ke ranah instingtif. Artinya setara dengan hewan yang ngikut instingnya. Mengapa hewan tidak ada perkosaan? Karena nalurinya oleh Sang Pencipta diberi demikian, manusia beda, akal budi dan olah pikirnya memberikan kemampuan mengatasi itu. Manusia bukan hewan, kalau terangsang langsung saja hantam apa bedanya dengan hewan. Salah seorang pastor becanda dengan muridnya yang mencoba hidup selibat, kalau tidak tahan cepitkan saja di pintu. Artinya bahwa dia mengajak muridnya untuk menyadari bahwa itu ada dan bagian utuh atas diri kita.

Keterangsangan dan nafsu itu berguna dan penting. Namun perlu dikelola. Bagaimana perbedaan secara signifkan pun ada maksud dari sang Pencipta untuk laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi.

Keterangsangan laki-laki. Cenderung secara visual, apa yang dilihat, apa yang disaksikan akan langsung membuat on saklar laki-laki. Tidak heran lebih banyak laki-laki yang ngendon di depan video biru daripada perempuan. Cepat naik namun cepet juga turun, seperti alat kelaminnya, bentuk menunjukkan bukti. Tuhan memberikan tanda-tanda bagi manusia dengan dirinya. Mudah turun dan lupa, melihat cewe seksi langsung saja terangsang dan bereaksi, namun melihat cewek lain yang jauh lebih menarik, sudah lupa yang seksi tadi. Nah ini bagi cewe yang perlu tahu, cowo jarang nyimpan yang dilihatnya itu lama-lama. Tugas laki-laki itu ngegas terus, dalam arti kalau dalam pernikahan mereka akan maju terus tidak bisa mundur, kecuali keadaan ekstrem, misalnya mertua masuk kamar tiba-tiba. Susah menghentikan nafsu laki-laki jika sudah melaju.

Keterangsangan perempuan, kecenderungan  yang ada, lambat naik  namun lambat pula turun. Sesuai dengan alat seksualitas sekunder mereka. He..he...bayangkan sendiri ya. Maka cewe kalau mendengar cowo yang bisa menggetarkan hati bisa saja sampai dia mati masih ia ingat. Dekat dengan lawan jenis standar yang pernah mmebuat ia nyaman kembali mengiang. Apa yang membuat mereka terangsang ialah suara. Jarang cewek terangsang melihat cowok telanjang, jijik iya, salah satu novel Romo Mangun mengatakan, cewek telanjang menampakan keindahan, cowok telanjang memperlihatkan kemaluan. Suara yang menyenangkannya, menenangkannya membuat mereka akan pusing berkeliling. Nah tugas cewek adalah ngerem cowok yang sudah terangsang. Misalnya sepasang remaja “main-main”, cewek mudah saja menghentikan, gampar saja, kan langsung loyo.

Keterangsangan itu berkaitan dengan otak dan kelenjar pituiteri, ini ranah medis yang menjelaskan. Yang jelas mata atau telinga menangkap obyek, otak mengirimkan signal ke kelenjar pituiteri dan reaksi organ reproduksi dan seksual akan bangkit. Laki-laki akan ereksi yaitu tegangnya oenis karena darah menuju ke sana, dan perempuan, mulai basah di vagina dan mengerasnya payu dara. Keterangsangan ada di kelenjar di bawah otak ya, sedang bokep itu pemicu, dan miras itu menurunkan respons otak yang sudah tidak terkendali.

Apa yang perlu disikapi ialah mengatur nafsu. Sangat penting lho nafsu itu, jika tidak ada ya celaka dua belas. Ingat seksualitas itu selain menurunkan keturunan juga ada unsur rekreatif. Di sana Tuhan melengkapi kenikmatan, namun jangan hanya mengejar kenikmatan namun lupa reproduktifnya. Pengaturan adalah agar tidak mengejar kenikmatan demi kenikmatan itu. Itu bonus.

Ingat manusia diberi kelengkapan akal budi untuk mengelola hidupnya, bukan seperti hewan yang instingtif dan yang di depannya disantap. Manusia memiliki batasan-batasan. Di sinilah bedanya dan kualitas manusia. Terangsang itu bagian utuh manusia, lha agar bisa dipakai dengan baik tentunya perlu disadari dan diatur dengan baik dan penuh kedewasaan.

Kesadaran diri sebagai manusia, akan menempatkan lawan jenis sebagai partner, rekan, sesama yang semartabat. Mereka juga subyek yang sama, bukan obyek dan bisa menjadi pelampiasan. Jika mereka sudah tidak mampu lagi berpikir jernih ingat saja ibu kalau tidak punya saudara perempuan. Semua kan lahir dari ibu semua, tidak ada yang dari bapak bukan (beda dengan Yunior, film jadul).

Apa tega memperkosa ibu sendiri? Jika iya itu bukan manusia, namun kucing. Bokep, miras, itu sebagian kecil pemicu yang berasal dari luar, jauh lebih besar pengaruhnya yang dari dalam. tanpa kiras tanpa bokep pun bisa, namun bahwa itu memicu laju lebih kencang iya. Pendidikan seksualitas dan pendidikan moral lebih mendesak daripada hukum mati, kebiri, atau potong sekalipun.

Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline