Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Yusril atau Lunggana? Ini Bukan Ahok

Diperbarui: 7 Mei 2016   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yusril atau Lunggana? Bukan Ahok

Hati-hati yang mau menerapkan streotipe soal pemuja atau pembenci salah satu kandidat, sama sekali bukan. Ini soal pilihan antara Pak Yusril atau Pak Lunggana. Mengapa dua ini? paling getol dan melamar ke mana-mana dua pribadi ini. Meskipun banyak  bermunculan pesimisme karena belum ada parpol yang bersedia baik sukarela atau terpaksa membawanya ke KPU. PBB jelas susah, demikian juga dengan P3 tidak punya daya untuk itu. Belum cukup. Tidak heran mereka berlari-lari dari satu parpol ke parpol.

Abraham Lunggana.

Asyik, kalem, dan tenang tentu banyak yang setuju kalau Pak Lunggana asyik, baik untuk wawancara ataupun mengeluarkan pendapat. Bersemangat dan berapi-api.  Ketenangannya tidak juga ada yang bisa meragukan.

Jujur,meskipun masih diragukan, namun menyatakan kelemahannya dengan baik, minta dimaklumi, bisa menjadi harapan selama ini yang masih jarang pejabat yang bersikap demikian. Lumayanlah kan bisa untuk bisa menjadi contoh, air di padang gurun.

Tidak rasis, sangat bisa dipahami, mengapa beliau tidak rasis, di pasar tempat dia besar, tentu berbagai ras dan etnis ada saling berbaur dan saling berinteraksi, tidak pandang bulu semua bisa menjadi rekan bisnis dan itu yang menjadi prioritas.

Manajer mumpuni, pimpinan perusahaan dan parpol yang bisa bersaing dengan Demokrat, Golkar, dan PKS. Pimpin di tengah persaingan ketat di mana PKS megang kendali, PDI-P yang lagi berkejaran dengan Golkar dan Demokrat, eh hanya kalah oleh PDI-P termasuk jempolan lho. Belum lagi usaha di berbagai bidang. Kesuksesan di dua bidang yang ia pimpin bisa menjadi pegangan minimal untuk menjadi pengalaman mengelola DKI. Belum lagi menjadi waka dewan periode ini. Lumayanlah.

Sedikit catatan kelemahan ialah kemampuan komunikasi dan kemampuan analitisnya.Jelas beberapa kali beliau selip lidah bukan kerena kelelahan dan salah, karena memang tidak tahu. Hal ini bisa ke mana-mana. Bagaimana menjadi sumber bully, tentu sangat tidak pantas, pejabat kog diolok-olok. Jadi bahan candaan dan cemoohan, ini tentu tidak sepantasnya. Bisa kerja keras dan banyak belajar untuk bisa menjadi smart dengan tim yang berkualitas.

Yusril Ihza Mahendra

Pesohor, cakep, cerdas,jaminan mutu tidak ada yang bisa membantah. Jika dibantah perlu diperbaiki standar penilaiannya. Mana ada profesor oon, menteri tiga presiden, sosok badani tentu juga sangat baik, wajar kalau main film. Tenar jelas saja, siapa yang tidak kenal dengan dia.

Pengacara handal, pemerintahan periode lalu berkali-kali dipecundangi, pemrov jateng demikian juga, jaminan kualitas untuk pengacara dan kinerja di bidang ini. belum ada yang semengilap dia untuk urusan melawan penguasa, baik pusat atau daerah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline