Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Kemewahan dan Hambatan Pembangunan dalam Pandangan Koentjaraningrat

Diperbarui: 20 April 2016   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kemewahan dan Hambatan Pembangunan dalam Pandangan Koentjaraningrat

Prof. Sahetapi dalam sebuah acara mengatakan bahwa beliau percaya penuh terhadap Anas Urbaningrum tidak tersangkut korupsi, sebelum mengetahui bahwa Anas menggunakan sebuah mobil mewah. Tanda yang beliau pakai adalah gaya hidup yang sudah berbeda.

Mantan gubernur Banten Ratu Atut, sekali jalan bisa menggunakan ratusan juta, dari kerudung, baju, jam tangan, tas, sepatu, dan parfumnya. Parfum saja seharga Rp. 40 juta rupiah, sepatu antara 30-40 juta, baju 50 juta, dan belum beaya ke salon dan perawatan sebelum tampil di depan publik.

Adiknya, Wawan, memiliki beberapa mobil mewah, dan total yang disita KPK hingga 40 buah. Harganya dari ratusan juta hingga hitungan M. Rekor tersendiri dari sitaan hasil korupsi.

Ada anggota dewan daerah yang datang pelantikan menggunakan mobil mewah, yang ternyata terbukti bodong, ada pengakuan hanya pinjaman dan kini menguap begitu saja. Gaya hiup mewah yang ironisnya jauh dengan yang sedang diwakili.

Jajaran mobil mewah juga ada di parkiran gedung Kura-Kura Hijau. Wakil rakyat yang mulia dan terhormat itu ternyata perlu menaikan harga diri dengan tunggangan mewah yang berharga fantastis, sedangkan soal rakyat sama sekali tidak dipikirkan.

Seorang petinggi negeri ketahuan di luar negeri mengenakan jam tangan sangat mahal. Kemudian dibantah dan mengaku itu hanya jam imitasi, seharga jutaan saja. Demikin juga anggota dewan memiliki koleksi jam tangan yang cukup wah. Ironisnya masuk kurungan KPK, apakah demi gaya hidupnya akhirnya malak dan maling?

Tidak heran, kalau ada maling, menggelembungkan anggaran, kong kalikong, dan ya demi gaya hidup, biar gaul, berkelas, dan dianggap modern. Apakah memang gaul, seleb, atau odern itu harus bermewah-mewah? Boleh dan sah-sah saja mewah asal itu hasil sendiri dan sah baik secara hukum atau pun agama.

Koentjaraningrat, sejak awal 70-an telah melihat hal ini. Bagaimana gaya hidup mewah akan menghambat pembangunan. Ternyata apa yang Prof. Koentjaraningrat itu sangat relevan hari ini. Sayangnya lagi cara-cara mendapatkan kemewahan itu dengan maling alias korupsi, suap, mark up, dan kongkalikong yang sangat merugikan bagi bangsa dan negara.

Apa saja yang dilihat Profesor Koentjaraningrat itu, ialah:

Pertama, banyaknya kesempatan untuk mendapatkan materi dengan lebih. Hal ini dalam satu sisi sangat baik, berarti kemakmuran meningkat, namun menjadi persoalan ialah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline