Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Tour de Java dan 9 Prestasinya

Diperbarui: 19 Maret 2016   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa lamanya Demokrat melakukan safari politik, keliling empat provinsi di Pulau Jawa. Entah apa maksudnya, yang pasti tentunya untuk promosi partainya yang mulai ditinggalkan peminatnya. Prestasi itu tidak perlu ditekankan berulang-ulang kalau memang ada tentu akan dikenang dengan tinta emas dalam perpustakaan hati terdalam seluruh sanubari anak bangsa.

Beberapa hal yang lucu tampil selama tour politik ini:

1.       Cari Kader

Berkeliling untuk mencari kader terbaik dari seluruh pelosok negeri. Malah seperti obat nyamuk bakar berkeliling-keliling eh nemunya teman sekamar sendiri. Kader yang dinilai terbaik itu ternyata ada di sisinya berpuluh tahun. Langsung saja nyaring terdengar capres 2019 sudah mengudara.

2.       Soal PSSI

Komentar soal sepak bola di mana kader-kadernya terlibat secara langsung di sana. Tentu sangat tidak elok dan obyektif mengatakan harus begini dan begitu, sedangkan ada “kepentingan” bagi tentu kadernya, dengan mengatasnamakan demi sepak bola dan pemain bola.

3.       Dengar Aspirasi

Mendengar aspirasi, boleh dan harus memang bagi parpol, lha selama in toh diam saja, mengapa harus tiba-tiba mendekati, padahal selama ini menjaga jarak seperti raja penjajah sedang lewat di depan rakyat jajahan. Dengar aspirasi kan sekarang ada medsos dan cara komunikasi lainnya yang lebih mudah, terbuka, dan obyektif. Kedatangan muka dengan muka lebih banyak settingan dan sudah diatur, susah menjaga netralitas dan obyektifitas di sana. Lucu saja, selama in jauh kog tiba-tiba mendekat dan mengakrabkan diri, ke mana 10 tahun pas berkuasa?

4.       Parpol Lebih Tenang

Komentar mengenai keadaan Golkar dan P3 yang ada dualisme beliau menyatakan beda dengan rezimnya yang ayem tenterem. Iya ayem namun penduduk Sidoarjo merana bahkan hingga kini, demi pertemanan sendiri mengorbankan orang Lapindo. Jemaah haji yang harus ngantri puluhan tahun namun koleganya bisa membawa keluarganya dengan berombongan. Ini lucu bin ironis dikatakan orang sekaliber presiden negara besar. Perbandingan ngeri ketika hanya mengatakan hal yang remeh dengan keadaan luar biasa besar.

5.       Kabinet Tidak Gaduh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline