Pilkada masih jauh, namun gegap gempita telah lama. Rebutan tokoh, saling tinggal dan telikung, saling tuding, dan berbalas pantun dari yang lucu hingga sarkasme menguar. Masing-masing memberi warna dari yang super konyol hingga menjengkelkan ada, inilah demokrasi ala Indonesia. Beberapa pihak yang telah disebut ataupun menyebutkan diri, ada beberapa kelompok besar niatan dan langkah maju di dalam wacana ataupun tindak nyata di dalam proses ke DKI-1 itu.
Serius
Ahok
Paling serius dan telah memilih tentu saja Pak Ahok. Gubernur yang telah mendapatkan hibah jabatan ini, hendak menguji keterpilihannya dengan memilih jalur mandiri. Tidak bisa dinafikan begitu saja dengan hadirnya parpol yang meskipun malu-malu mau juga mendukung. Sepanjang pemberitaan hingga kini Nasdem ada di belakang TA sebagai pendukung utama. Golkar juga menyatakan ada minat, PDI-P masih tarik ulur dan bahkan ada “friksi” yang cukup tajam juga. Jelas dan pasti ada satu calon ini yang telah menunjukkan tekad bulat untuk maju.
Sandiaga Uno
Sejak awal telah menyatakan sanggup menyeberang dari pengusaha ke penguasa publik. Kendaraan yang digadang-kadang adalah Gerindra, meskipun hingga detik ini sama sekali belum ada satu katapun keluar dari Pak Prabowo yang menyatakan “IYA” soal pencalonan Sandiga. Sudah pasti dan kuat ada kemauan untuk maju, tinggal menunggu soal apa kata Gerindra. Tinggal satu kandidat kuat Gerindra, karena Ridwan K, telah menyatakan tidak, meskipun masih saja bisa berubah, mana ada politik yang pasti sebagaimana matematika. Jelas dari pribadi Sandiagao oke, tinggal kapal yang hendak membawanya.
Yusril Izra Mahendra
Ini juga masih belum jelas, mau pakai parpol sendiri jelas ngos-ngosan karena suaranya yang nyaris tidak didengar, mau jalin komunikasi nyatanya belum juga, mau independen, apa bisa kuat mengejar TA, wakilnya juga belum terdengar. Komunikasi dengan Adyaksa Dault sudah dijajaki, bisa saja diusung bersama dengan PKS dan Demokrat misalnya, atau nanti juga Gerindra, yang jelas langkahnya masih belum jelas ke mana, meskipun keseriusannya bisa dibaca, belum sekuat dua kandidat tersebut.
Adyaksa Dault
Sejak lama bahkan sudah “berselisih” dengan jawara bertahan yang memang comel itu, soal agama, soal hasil survei, dan semua menguap begitu saja. Keseriusan ada, namun parpol yang mau mengusung juga masih belum jelas, PKS sebagai partai yang ia ikuti selama ini, belum juga ada titik terang, Demokrat yang pernah ia menjadi kabinet pun masih simpang siur antara Raden Roy, Nara, atau mau dompleng Ahok. Gerindra juga punya kandidat kuat via Pak Sandiaga. Koolaborasi dengan Yusril dengan kolaborasi partai-partai masih bisa juga. Jika jalur mandiri susah, sangat kecil kemungkinan. Soal keseriusan ada dan cukup kuat.