Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Menunggu Lagi Kepreten Menko Rizal, Akankah Kemenko PMK Dikepretnya?

Diperbarui: 13 November 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama-tama ungkapan duka mendalam bagi keluarga dokter Andra, perjuangan hingga akhir seorang dokter muda.

Ini bukan PMK pemadam kebakaran lho, namun Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Menko Rizal telah ngepret berkali-kali, bahkan RI-2 pun pernah ia ajak “bertikai”, menteri BUMN dan menteri ESDM bukan hanya sekali saja berseberangan. Padahal jelas-jelas bukan “anak buahnya” menteri BUMN itu, namun tidak menghalanginya untuk ngepret, masalah pembelian pesawat.

Ngepret Pak Rizal menarik untuk dinantikan melihat keadaan yang masih gres banget soal meninggalnya dokter muda di pedalaman, hampir di waktu yang bersamaan, ada “kehebohan” adanya “aliran” dana dari perusahaan farmasi ke dokter juga rumah sakit, meskipun masih simpang siur antara gratifikasi dan bukan, bukan ranah pembicaraan artikel ini di saat yang bersamaan aa dokter muda yang meninggal karena sakit. Ironis, dan bagaimana sikap menkes dan menko PMK.

Kepretan Pak Rizal telah membuat heboh, soal perubahan memang masih patut kita nantikan akan berakhir ke mana. Selama ini belum menyentuh ke kepentingan rakyat secara langsung, meskipun memang sangat besar dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Soal pembelian pesawat, soal listrik, dan keberanian menabrak birokrasi itu antara penting dan tidak penting telah memberikan bantuan, meskipun ada pihak-pihak yang “mencurigai” ada motif pribadi. Itu soal berbeda.

Konkret saat ini, ada tidak kepretan Pak Rizal mengenai hal ini, bagaimana pedalaman itu sangat membutuhkan dokter, bahkan dokternya sendiri meninggal sangat tragis, karena sakit, berbeda tentunya kalau itu kecelakaan atau hal lain. Bandingkan kehidupan dokter di kota-kota besar, tentu jauh berbeda. Kedua, soal peredaran dan pengelolaan obat, gratifikasi, dan perusahaan farmasi dalam peredaran obat selama ini.

Mengapa menyorot Pak Rizal, karena selama ini ngepret ke mana-mana dan saatnya membuktikan kepretan ke pihak yang sangat berkaitan secara langsung kepada kehidupan masyarakat. Dokter dan obat-obatan. Ranah ekonomi sebagai basisnya melakukan jurusnya tentu masih relevan dengan manajemen kefarmasian yang ada. Alasan bukan kewenangan juga sama sekali tidak bisa, toh menteri di bawah menko lain dia kepret.

Saya pribadi mendukung pola ngepretnya selama ini yang membawa hasil meskipun belum sepenuhnya terlihat dengan nyata, paling tidak ada gebrakan yang baru dan itu penting bagi keadaan yang sedang kacau seperti ini. Kali ini waktunya beliau menunjukkan kepretannya bukan karena kepentingan sendiri dan kelompok tertentu yang tercetus selama ini, ada agenda pribadi dan kelompok yang beliau kepreti.

Salam Damai

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline