Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

SBY, antara Stand Up Comedy, Iri dan Unjuk Gigi

Diperbarui: 30 September 2015   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada angin tidak ada badai, tiba-tiba Presiden keenam Indonesia, Pak Beye menyatakan akan pasang badan bila TNI akan melakukan kudeta. Pernyataan tidak biasa itu memang sangat kontekstual ketika dikemukakan di depan  bedah buku "Transformasi TNI: Dari Prajurit Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi" karya Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo di kantor Centre for Strategic and International Studies. Meskipun kontekstual namun perlu dimengerti posisinya sebagai Presiden keenam. Pemilihan mantan presiden seolah-olah begitu lengser dan tidak lagi menjabat sudah lepas tangan, lha paspampres saja masih kog. Bukan pasukan pengamanan mantan presiden kan?

Pernyataan yang disampaikan bukan presiden, pengamat, atau militer tentu akan berbeda reaksinya. Melihat sikap beliau selama ini, hal ini ada unsur kesengajaan. Atas alasan apa yang menjadi latar belakang?

Stand up Comedy

Seperti biasanya, bagaimana Pak Peye seolah membuat lelucon dalam bertindak. Anehnya beliau ini kan tipe serius beda dengan Pak Jokowi atau Pak Ahok, namun kelucuannya tingkat dewa dan melebihi Srimulat. Apalagi puternya juga ikut-ikut ngomik, baru saja mengatakan i want back SBY. Hal yang senada dengan isu soal kudeta. Lucu-lucuan karena tentara, intelijen, ataupun presiden sendiri tidak pernah melontarkan isu ini. Atau mirip soal pilkadasung waktu itu, ketika direspon dewan dengan lucu, rakyat marah,beliau pura-pura lupa? Untung tidak ada yang tertawa dan tepuk tangan kali ini.

Iri

Soal gelar kehormatan dari TNI. Beliau setelah sekian lama menjabat baru diberikan gelar warga kehormatan. Kalau tidak salah ingat lebih dari dua tahun. Pak Jokowi yang beliau pandang sebelah mata, karena bukan militer, tidak sampai satu tahun telah memperoleh gelar yang sama. Wajar kalau beliau mengatakan isu bahwa TNI dilarang kudeta, kalau tidak berhadapan dengan Pak Beye. Enakan Pok Jokowi ngumpet, kan badannya kecil banget, ide bagus kalau begitu.

Tentara berangkat ke daerah yang sedang panen kabut. Padahal beliau 10 tahun alami yang sama tidak ada pergerakan itu. Padahal beliau sebagai jenderal tahu persis kerja tentara itu bagaimana, eh ketika Pak Jokowi yang sipil bisa, ada isu begini. Nampaknya jauh kalau tentara akan melakukan kudeta, ingat ada banyak tentara yang baik di pemerintahan. Baik secara konstitusi ataupun kesetiaan pada negara dan pemerintah. Ada Pak Luhut, Pak Wiranto, Pak Hendro Priyono, Pak Ramisyad ada pula Pak Sutiyoso yang kabin.

Mengganti panglima dan kepala staf dengan mulus. Bisa beliau sakit hati kog aman dan tidak ada gejolak ya? He...he....

Akan berbeda dengan polisi, yang sangat tidak mulus dalam pemerintahan kali ini. Ada saja riak yang menggoda pemerintahan. Kapolri yang  pencalonannya ribet karena adanya kasus di KPK. Perselisihan dengan KPK, dan kinerja Pak Budi W yang “luar kendali.” Polisi yang lebih “liar” dari pada TNI. Alasan kurang bisa masuk akal kalai dinyatakan ada isu kudeta.

Belum lagi tentara malah banyak mengambil peran positif dalam segi keamanan bukan langsung, seperti menangkap berbagai mafia, ikut bersihkan kali Ciliwung. Padahal selama beliau di puncak kekuasaan beberapa hal iti tidak ada.

Unjuk Gigi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline