Pasangan suami istri cenderung menjadi lebih harmonis dengan adanya kegiatan seksualitas yang menyenangkan dan memuaskan kedua belah pihak. Sering dikatakan bahwa adanya perbedaan ritme seksual, malah justru menimbulkan persoalan berkepanjangan. Jembatan yang bisa dilakukan untuk memberikan keseimbangan antara puncak laki-laki dan perempuan agar bisa saling memuaskan adalah dengan kegiatan yang dikenal dengan nama foreplay, atau pemanasan yang cukup bagi perempuan.
Sheryl Sabdberg, menemukan suatu terobosan baru yang dikenal dengan nama, choreplay. Apa itu choreplay, ialah aktivitas sehari-hari yang berimbang antara laki-laki dan perempuan. Kalau selama ini urusan keluar itu bagian suami, sedangkan istri itu bagian domestik, dalam choreplay, adanya bantuan yang lebih dari suami dalam membantu menyelesaikan tugas sehari-hari di rumah. Beban pekerjaan rumah tangga bukan tidak ringan. Mulai bangun tidur hingga tidur lagi tidak ada habis-habisnya apalagi, bagi perempuan pekerja. Beban makin bertambah.
Laki-laki yang mengambil peran dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari, membuat perempuan makin bergairah dan meningkatkan gairahnya dan mampu mencapai kepuasan dalam aktivitas seksual dengan lebih baik.
Wajar mengapa kepuasan perempuan meningkat karena adanya kerjasama sama juga peningkatan kasih sayang di antara mereka yang jauh lebih bermakna bagi perempuan. Beban kerja yang berkurang juga jelas memberikan energi bagi perempuan. Sikap mau turun tangan dari laki-laki dipandang perempuan sebagai pemberian diri yang lebih secara tidak langsung menambah perasaan tenang dan damai, itu bagian tak terpisahkan dari kepuasan perempuan.
Salam Damai
sumber: Detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H