Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

RIP Raju, Tamparan untuk Bangsa Ini

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pak jaga Annisa jangan sampai seperti saya, jangan lupa perhatikan makannya, masukin sekolah jangan sampai terlantar seperti saya'

Berita dan peristiwa tragis di tengah perseteruan uang demi uang dan kekuasaan demi kekuasaan. Melibatkan milyardan uang dan kebanyakan uang negara lagi. Sikut sana sikut sini semua demi uang dan materi. Bersikukuh demi mempertaruhkan banyak uang dengan menyewa pengacara dan mengelabui hukum agar hartanya tetap aman.

Belum lagi persoalan beras yang begitu mendera perasaan seluruh negeri. Mafialah, urusan beberapa pihak untuk mendesak dibukanya kran impor, dan  persoalan mafia demi mafia yang seolah tidak ada hentinya.

Terbaru perselisihan dana berangka nol sejumlah dua belas antara DPRD Jakarta dengan Gubernur, saling menyatakan pihak lain salah. Gubernur mengakan uang 12 T itu siluman pihak lain (jelas ini DPRD tertuduhnya). Tidak kalah garangnya DPRD menyatakan uang 12 T hendak dipakai untuk menyuap DPRD oleh eksekutif tentunya.

Uang sebegitu banyak alangkah bahagianya kalau diberikan kepada Raju yang hari ini meninggal karena kurang gizi. Tentu banyak Raju-Raju lainnya yang tidak terendus media, dan terlenakan dengan gegap gempitanya pembangunan yang dihiasi korupsi dan suap yang lebih tenar dari pada kesejahteraan yang merata.

Menyesakkan dada, terutama bagi orang tua Raju yang menghadapi anak yang disayanginya meregang nyawa di tengah penuhnya derita di antara kemewahan. Pesan terakhirnya tentu akan diingat bapak yang sedang berduka ini seumur hidupnya.

Pesan Raju ini bukan hanya untuk bapaknya, namun untuk kita semua. Kepeduliaan yang sering kita lupakan. Bagaimana kita membuang-buang makanan yang tidak kita sukai, betapa limpahan itu di atas derita Raju dan Raju yang lain. Pemeritah dan elit asyik dengan kepentingan dan kekuasaan sesaat.

Masalah kebutuhan mendasar sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945, kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.Raju yang sederhana menghentak kita yang lupa dengan sekitar yang membutuhkan kita.

Penutup nyawa Raju yang luar biasa  adalah “Jangan menyalahkan siapa-siapa,” kembali nasihat kepada bapak dan pejabat serta kita semua agar tidak saling menyalahkan dan menuduh siapa saja sebagaimana selama ini kita lakukan.

RIP Raju, kamu sudah lepas dari deritamu dan tentu engkau sudah berbahagia bersama Sang Khalik. Pelajaran luar biasa dari remaja yang penuh derita hingga akhir hayatnya.

Gizi buruk di tengah kayanya negeri. Dehidrasi di antara banjir di mana-mana, TBC di antara rumah sakit-rumah sakit megah, bahkan banyak orang sehat mengaku sakit karena takut hukuman.

Salam Damai....

Sumber Detik. com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline