Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Tanusudibyo, Sekarang Di mana?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang pengusaha sukses di bidang media, TV dengan RCTI, MNC, dan GlobalTV, Okezone, dan koran Sindo. Investasi dan bidang keuangan, serta banyak bidang lainnya. Tidak ada yang bisa menyangkal dia sosok yang kompeten dalam bidang bisnis.

Beberapa waktu yang lalu, dia hendak mencoba peruntungan baru melalui media politik. Di mulai menjadi salah satu penguruh teras partai baru, Partai Nasdem bersama Surya Paloh. Perjalanan pengalaman awal hingga menjelang pemilu 2014.

Beralih ke Partai Hanura bersama Wiranto, bahkan menjadi cawapres dari Hanura bersama ketua umum. Bahkan untuk kampanye mereka berdua, sepanjang hari, media miliknya telah digunakan sebagai corong kampanye bahkan sempat mendapat peringatan karena memang melanggar aturan. Bersama Wiranto main dalam sebauh sinetron, main sebagai diri mereka sendiri yang berlaku sedang berkunjung. Membuat berbagai acara dan sarana kampanye yang ternyata tidak membantu secara signifikan kalau tidak boleh dikatakan sia-sia, karena gencarnya tampil dengan suara yang diperoleh Hanura secara keseluruhan.

Hanura yang tidak mendapat suara untuk mendukung dan mengusung capres dan cawapres sendiri memilih mendukung Jokowi dengan PDI-P dan kawan-kawan, mengubah pendirian Tanu ke seberang. Menghadirkan Prabowo sebagai capres yang didukung dalam acara Indonesian Idol, dan menyerahkan hadiah kepada pemenang.

Sekarang apa khabar Tanusudibyo? Ada di mana? Apakah masih hendak tetap menjadi politisi dengan membesarkan bendera Ormas Perindo-nya yang akan digunakan sebagai  kendaraan sebagaimana Prabowo dengan Gerindra, atau Ormas Nasdem yang bermetamorfosa menjadi Parta Politik?

Alangkah lebih bijak dan baik tetap menjadi apa adanya sekarang dan Ormas Perindo lebih ke arah sosial kemanusiaan dibandingkan sosial politik. Memang menggiurkan kursi kekuasaan dibandingkan kedermawanan dalam ranah kebaikan budi, yang sering tidak mendapatkan balasan sebagaimana mestinya. Membangun bangsa bisa lewat apa saja dan mana saja, sesuai dengan nurani yang membahagiakan dan menenteramkan.

Salam Damai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline