Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang sering disingkat menjadi DIY merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Daerah satu-satunya di Indonesia yang memiliki gubernur seorang Raja, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hal itulah yang menjadikan Yogyakarta sebagai kota istimewa. Karena keistimewaannya, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta untuk menikmati keindahan wisatanya.
Apabila sedang berkunjung ke Yogyakarta, para wisatawan tidak lupa untuk mengunjungi empat tempat wisata yang identik dengan kota Yogyakarta, yaitu pantai Parangtritis, KM.0/ Malioboro, Tugu Jogja, dan Gunung Merapi. Empat tempat tersebut jika ditarik garis akan menjadi satu garis lurus.
Selain empat tempat yang sangat terkenal di kalangan masyarakat luas, banyak juga tempat wisata lain yang tersebar di kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, Bantul, kota Jogja, dan kabupaten Sleman.
Gunung Merapi, gunung yang sampai saat ini masih aktif merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Terukir sejarah dan fakta menarik dari Gunung Merapi. Jika wisatawan akan berkunjung ke Gunung Merapi maka akan disuguhkan oleh banyaknya tempat-tempat wisata lainnya yang ada di kaki Gunung Merapi atau biasa warga Yogyakarta akan menyebutnya Kaliurang. Salah satu tempat wisata yang akan ditemui yaitu agrowisata Bhumi Merapi.
Agrowisata Bhumi Merapi berlokasi di Jalan Kaliurang, Sawangan, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55582. Jarak tempuh dari Kota Jogja mencapai satu jam.
Jika lalulintas tidak padat maka waktu tempuh satu jam merupakan waktu tempuh paling lama yang akan dilalui. Jalanan yang halus dan tidak banyak belokan membuat perjalanan terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Karena kita juga dapat melihat pemandangan-pemandangan alam yang lainnya yang terdapat pada perjalanan menuju Agrowisata Bhumi Merapi.
Agrowisata tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Para wisatawan cukup membayar Rp 30.000,00 saja untuk menikmati keindahan agrowisata tersebut.
Berhubung sedang dalam masa pandemi, protokol kesehatan yang diterapkan di tempat wisata tersebut cukup ketat dimana wisatawan wajib mencuci tangan dan tes suhu sebelum memasuki kawasan dan wajib menggunakan masker hingga sampai ke pintu keluar. Jam operasional agrowisata Bhumi Merapi mulai dari pukul 09.30 hingga 17.00 WIB.
Jika wisatawan merasa lapar maka dapat mampi ke warung yang ada di dalamnya atau di Bhumi Resto. Agrowisata Bhumi Merapi dibagi menjadi dua bagian yaitu wisata edukasi dan lang-lang buana. Maka dari itu agrowisata Bhumi Merapi cocok untuk dikunjungi oleh semua kalangan wisatawan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Agrowisata Bhumi Merapi sangat relevan dengan kehidupan masyarakat. Bagi para orangtua mereka akan senang karena terdapat tempat wisata yang dapat digunakan untuk belajar si kecil. Zaman sekarang juga banyak sekali orang-orang dewasa yang mencari spot-spot foto demi memenuhi unggahan di media sosial. T
ulisan ini bertujuan untuk menambah informasi masyarakat bahwa ada tempat untuk bermain dan belajar sekaligus. Penulis akan mendeskripsikan tentang agrowisata ini, bagaimana perjalanan dan pengalaman selama berada di tempat tersebut, kesan yang penulis dapatkan dan hal yang membuat penulis tertarik untuk menulis essai tentang agrowisata Bhumi Merapi.