Tak hanya di negeri tercinta ini saja yg dirundung banjir. Di negara maju se level Belandapun, banjir pernah jadi musuh terbesar yg menewaskan ribuan warganya.
Untuk negeri dibawah permukaan laut, perjuangan terbesar adalah bagaimana "bermain" dengan air yang kadang bisa jadi musuh dalam selimut, namun bisa juga dijadikan teman, asalkan kita mengenal air ini dan mengetahui secara tepat dan berdasarkan kajian ilmiah:
- kapan air dibendung
- kapan air diberi ruang,
- kapan air jadi daya tarik rekreasi
- kapan air jadi alat transport
- kapan air jadi sumber energy
- kapan air diberi waktu utk meresap kembali jadi air tanah
- kapan air harus disalurkan secepat mungkin ke laut
- kapan air harus dipertahankan oleh akar2 pohon di hutan!!!
Di Belanda ada yg kebijakan Tata Air namanya ROOM FOR THE RIVER, dan tokoh pencetusnya adalah Prof Dr.Ir. Ronald Waterman. Nama belakangnya benar2 Waterman lho, bukan nama pemberian karena expert air.
Dia pakar Water management , penasehat Water management utk 57 negara.
Beliau adalah profesor yg cukup dekat dgn saya. Rumahnya juga cukup dekat dengan rumah saya, 5 menit bersepeda.
Saya terkagum2 saat dikasih tour keliling rumahnya, karena seluruh lantai rumah dipenuhi ratusan koper kecil, koper diplomat yg diatur berderetan sesuai label nama negara di koper tersebut Jadi misalnya, untuk negara A, ada x koper berisi dokumen proyek2 Water Management yg sudah tersimpan rapi dan selalu stand by dibawa ke negara tersebut.
Seingat saya Indonesia dapat jatah belasan koper, demikian pula China dan Bangladesh.
Sampai setiap sudut loteng dan basement pun penuh dgn puluhan koper berlabel negara tertentu. Siap diangkut kapanpun beliau dihubungi pemerintah negara tertentu yang memerlukan jasa dan expertise beliau dibidang Water Management.
Pertama saya kenal beliau di thn 2010, di Resume beliau tercatat Governmental Advisor for 51 countries. Sejak saat itu, setiap berjumpa beliau lagi di seminar2 atau di congres dimana kami bersama2 tampil sebagai pembicara, Prof Waterman selalu memanggil saya, dan memberikan resume nya yang terbaru. Dan dengan bangga dia taruh telunjuknya di sebuah angka: sudah jadi 55 countries.
Bertambah lagi jumlah pemerintah negara yg mempercayai beliau sebagai ahli Water Management. Terakhir saya jumpa beliau, angka tersebut sudah mencapai 57 countries.
Pernah saya hadir sebagai Keynote Speaker bersama beliau, dalam seminar Diaspora di JCC Jakarta, dimana audience nya adalah pejabat2 PUPR, Dinas Tata Air, Tata Ruang, Perhubungan dll. Beliau dijadwalkan bicara 30 menit, namun membuat audience terpukau selama hampir 1,5 jam dengan pengetahuannya yang tak tertandingi tentang 13 sungai Jakarta.