Lihat ke Halaman Asli

Ir. Pauline Boedianto MSc.

Arsitek, Restorasi Kampung Kumuh, ahli pemukiman rumah susun

Wahai Teman Sesama Pewaris Negri Pelangi

Diperbarui: 19 April 2017   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

WAHAI TEMAN SESAMA PEWARIS NEGRI PELANGI.......INDONESIA YANG BHINNEKA TUNGGAL IKA INI INDAH.....JANGAN KITA MAU DIPECAH BELAH. 
Pemilu kali ini bersejarah, disatu pihak aku senang karena belum pernah dalam sejarah bangsa kita, rakyat melek politik, rakyat terlibat begitu seru. Tapi dilain pihak hatiku miris melihat banyaknya permusuhan yang terjadi, maraknya persahabatan yang begitu saja dicampakkan. Begitu murahnyakah harga sebuah pertemanan dan persahabatan? 
Masa kampanye ini kusaksikan banyak persahabatan dikoyak dan dicampakkan begitu saja. Persahabatan yang begitu berharga,  hasil jalinan Tangan Tuhan bertahun-tahun, belasan bahkan puluhan, tiba2 dikoyak dalam waktu beberapa saat akibat jagoin capresnya masing2 . Betapa sengit makian diantara Facebookers, seringkali aku tidak bisa percaya bahwa itu juga orang2 terpelajar. 

Secara pribadi aku bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan, karena semua teman2ku masih melihat aku sebagai sahabat meski beda suku, beda keyakinan, beda latar belakang, dan kini nyata pula beda jagoan capres yang diusungnya. Sudah puluhan tahun kita belajar menjalin persahabatan lintas suku, agama dan ras. Sekarang saatnya kita belajar bersahabat lintas partai, lintas perbedaan politik. 
Jangan menghina Tuhan Sang Sutradara Persahabatan, hargailah teman2 yang sudah Tuhan pertemukan. Terlalu menyedihkan kalau pemilu kali ini dalam prosesnya menuang benih kebencian. Tugas kita semua untuk merestaurasi semua ini, mulai dari hari ini. Teman2 sesama pewaris negeri, baik dari pendukung Jokowi maupun Prabowo, kita bukan musuh satu sama lain. Kita bukan kubu sini dan kubu sebelah, karena kita bukan sedang berperang. Negeri ini butuh persatuan dari hati ke hati. Indonesia masih butuh kita setelah 9 juli nanti. INDONESIA YANG BHINNEKA TUNGGAL IKA INI INDAH..... YUK JANGAN MAU DIPECAH BELAH.
Kalau negeri Pelangi ini sampai koyak persahabatannya, siapapun presidennya sia-sia saja perjuangannya. Bagaikan Football Coach tanpa kesebelasan saja. Bayangkan antara pemain2 bola, tadinya satu club, sekarang harus bertanding sebagai lawan karena memperjuangkan negara masing2. Coba lihat kebanyakan pemain bola, tetap sportif saling memeluk saat yang satu kalah dan satunya menang. Dan setelah acara akbar World Cup 2014 ini berlalu, mereka kembali berdampingan lagi dalam club masing2. 
Siapkan diri nyoblos tanggal 9 juli, datanglah sepagi mungkin, kawal proses pemilu, dan biar kehadiranmu bisa membuat suasana adem ayem penuh damai tentram. Tapi jangan cuma kawal perolehan suara capres dukunganmu, jangan cuma sibukkan diri dengan Exit Poll. Terlebih dari segalanya, perhatikan dan KAWAL PERDAMAIAN, KAWAL PERSATUAN, KAWAL PERSAHABATAN. Juga diantara pendukung kedua capres, coba amati wajah sobatmu yang sempat panas hati denganmu, maklum capres dukungan tidak sama.
Coba cermati wajah teman masa kecilmu, ingat kisah2 manis yang pernah terjadi dan terjalin diantaramu. Dan sekaligus coba lupakan, maafkan kata2 makian yang sempat terlontar panas diantaramu 4 minggu ini.Gimana, masih bisa janjian ngabuburit barengan, ngeceng barengan sebelum Takjil? Masih bisa ngga ajak ngopi bersama?Di akhir Pemilu ini, coba hadirkan kembali wajah2 teman dan sahabatmu dan biarkan terpatri di benakmu, inilah TEMAN SESAMA PEWARIS NEGERI PELANGI....
Coba dalam 2 hari yang tersisa ini, kita tinggalkan salam 2 jari maupun salam 1 telunjuk.Masih bisakah kita semua memberi SALAM 5 JARI, JABAT TANGAN ERAT PULIHKAN HATI DUA SAHABAT?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline