Lihat ke Halaman Asli

Paulina Soesri Handajani

Guru Seni Rupa, Pelukis, Pecinta Seni

Topeng Topeng

Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah manusia penyamar

Bermuka tegar dalam hingar bingar

sembunyikan rasa sedalam belukar

Meliukkan cinta dan menepikan gelisah tak tertakar

*Wahai... mungkinkah rembulan serapuh tembikar ?

Kita adalah dua topeng pagi dan siang

berlari mendahului matahari sebelum garang

dan saat senja riapkan warna tembaga mendulang

kita menerbangkan sayap menuju  pulang 

dan  menyusupkan kisahnya di dasar dasar sarang

Pulang adalah saat menenggelamkan kisah-kisah kemarin

dan sarang adalah peraduan rahasia kelu di dasar-dasar lampin

Maka kenakan topeng saat matahari terang dan awan diseru angin

dan terus jagalah samaran meski rasa menderukan cinta dan ingin

teruskan saja, derakan rasamu dalam kediaman dan malam membatin,

*meski, sejatinya memendam membatin dalam kediaman 

  adalah kerlingan sinis topeng-topeng yang menyesakkan wajah kepasrahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline