Lihat ke Halaman Asli

Seragamisasi di Sekolah, Apakah itu Manusiawi?

Diperbarui: 30 Oktober 2024   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Quality education)

Kenapa Anak SD Lebih Antusias Dibanding Anak SMA?

Harusnya kan, semakin lama seseorang itu berada di sekolah, belajar, harusnya kan apa yang dia inginkan, profesi apa yang akan dia geluti atau jalani dalam hidupnya, semakin jelas. Kenapa, yang terjadi bisa sebaliknya?

Kenapa anak-anak SD itu lebih antusias membicarakan atau memberitahukan mereka mau jadi apa? Mau jadi guru, dokter, tentara, polisi, pilot, dst itu, jika dibandingkan dengan anak-anak SMA?

Mengapa semakin lama seorang anak berada di sekolah, justru ketajaman dan fokus menjadi mengabur? Apakah itu terutama hanya berkaitan dengan bertambahnya informasi yang diketahui seiring berjalannya waktu?

Misal, bagi anak SD mungkin, menjadi dokter atau pilot itu adalah hal yang hebat tanpa mereka mengetahui berbagai macam tantangan yang harus dilalui untuk bisa menjadi seorang dokter atau pilot. Mereka nampaknya masih lebih cenderung terpesona dengan profesi itu karena nampak keren: bisa mengobati orang lain, atau bisa membawa pesawat terbang.

Bisa jadi, semakin bertambahnya usia dan waktu yang dilalui di sekolah, ketika sudah SMA, orang cenderung menjadi lebih pesimis, bahkan tidak lagi punya fokus atau keinginan yang bulat akan menjadi apa dalam hidupnya. Lagipula kan, kalau seseorang mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, toh dia juga bisa ragu karena untuk bisa masuk di jurusan itu, apalagi di universitas-universitas negeri, sekalipun dia yang paling pintar di sekolah saat SMA, bisa saja tidak bisa lolos karena prosedur yang harus dilalui, seperti tes masuk perguruan tinggi. Walaupun dia pintar dan orang tuanya kaya dari segi perekonomian, belum tentu atau tidak ada jaminan bahwa dia bisa melenggang masuk di jurusan itu.

Nampaknya, itulah mungkin salah satu penyebab mengapa ketika sudah berada di bangku SMA, antusiasme terhadap cita-cita mau menjalani profesi apa dalam hidup semakin kabur. Yang terjadi nampaknya lebih cenderung: Ya sudahlah, lihat nantilah itu. Nantilah saya putuskan, yang penting masuk dulu di universitas, mudah-mudahan bisa masuk di jurusan yang saya sukai. Kalaupun tidak bisa, nantilah itu dipikirkan. Bisa jadi, ini yang berlangsung pada banyak orang?

Sayang Betul Ya?

Alangkah menyedihkan. Jujur! Iya kan? Bagaimana mungkin, seorang anak yang bercita-cita jadi pilot, dokter, guru, tentara, atau apa saja itu, dalam perjalanannya di sekolah, semakin lama semakin dia ragu akan cita-cita itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline