Lihat ke Halaman Asli

Bimbingan dan konseling dalam pendidikan

Diperbarui: 14 Juni 2024   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

PEMBAHASAN
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling a) Pengertian Bimbingan
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari "guidance" dan
"counseling" dalam bahasa Inggris. "Guidance" atau akar katanya "guide" bermakna menunjukkan, membimbing, membantu, menentukan, mengatur, mengemudikan, memimpin, memberi saran, ataupun menuntun. Jadi bimbingan dapat diartikan membantu atau menuntun. Namun tidak semua bantuan atau tuntunan merupakan bimbingan. Bantuan yang bermakna hendaknya senantiasa memenuhi serangkaian syarat dan prinsip seperti berikut ini.
Pertama, bimbingan merupakan suatu proses yang kontinyu, sistematis, berencana, dan terarah kepada suatu tujuan. Jadi aktivitas bimbingan bukanlah aktivitas yang dilakukan secara insidentil, sewaktu- waktu, tidak disengaja, asal-asalan atau serampangan.
Kedua, bimbingan merupakan proses membantu individu. Membantu bermakna bahwa bimbingan adalah aktivitas yang bernuansa sukarela dan tidak ada unsur paksaan baik dari pihak yang membimbing (konselor)maupun dari pihak yang dibimbing (konseli). Dengan kata lain dalam proses pelaksanaan konseling aktivitas yang muncul adalah suasana kerja sama yang demokratis antara konselor dan konseli telah disepakati/ditetapkan bersama menuju ke arah yang telah ditetapkan yakni perkembangan potensi konseli yang lebih optimal.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa: bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang berkompeten bagi individu yang memb
dari bahasa latin "consilen" yang berarti "dengan atau bersama", yang dirangkai dengan "menerima" "memahami", sedangkan Hornby (1958) yan utuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal dengan memanfaatkan berbagai media dan teknik bimbingan dalam suasana yang bernuansa normatif agar individu mencapai kemandiriannya dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya dan mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
b) Pengertian Konseling
Menurut Prayitno (2004 : 100), istilah konseling secara etimologis berasal g dikutip Hallen (2002: 9) mengemukakan bahwa istilah konseling berasal dari bahasa Inggris "to counsel" yang secara etimologis berarti "to give advice" yang berarti memberi saran dan nasehat.
Istilah konseling selalu mengikuti istilah bimbingan hal ini disebabkan
keintegralan kegiatan bimbingan dan konseling yang dalam sejumlah literatur dipandang sebagai "jantung hatinya program bimbingan" (counseling is the heart of guidance), juga merupakan salah satu teknik bimbingan dalam aktivitas layanan bimbingan dan konseling diantara sejumlah teknik lainnya.2
Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas dapat dimengerti bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (konseli) dengan tujuan agar

konseli dapat mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan dapat mengatasi masalah yang dihadapinya3.
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu
selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu.4
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam rangka menemukan pribadinya sehingga mampu memahami kelebihan dan kekurangan dirinya, dapat menerima dan menyikapi secara positif, dan akhirnya dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya lebih lanjut dalam kehidupan sosialnya. Menemukan pribadi bermakna juga individu tersebut disamping dapat mewujudkan hal-hal positif dalam dirinya juga dapat menerima apa adanya hal-hal negatif yang mungkin terdapat pada pribadinya5. Adapun tujuan pemberian layanan bimbingan secara menyeluruh ialah agar individu dapat:
a) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi
b) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin 

c) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya

d) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.6
Nurihsan menyatakan bahwa tujuan bimbingan konseling pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
a) Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan
b) Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
c) Hidup bersama dengan individu-individu lain
d) Harmoni antara cita-cita dengan kemampuan yang dimiliki
Dengan demikian, melalui program bimbingan dapat dikembangkan
dalam layanan bimbingan dan konseling adalah bimbingan untuk memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada siswa7.
Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta didik dapat menetukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa depannya. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Penyuluh atau konselor bimbingan dan konseling haruslah memahami fungsi, prinsip, dan asas bimbingan dan konseling, serta ruang lingkup atau layanan apa saja yang harus diberikan oleh seorang konselor terhadap

anak didiknya. Jika seorang konselor sudah memahami yang tersebut di atas, mereka juga harus memahami setting di mana layanan dan bimbingan itu diberikan.8
Dalam pendidikan islami bimbingan koseling bertujuan memberikan panduan penting terhadap harapan yang ingin di capai dan di hasilkan. Melalui tujuan pula, dapat di ukur sejauh mana keberhasilan sebuah program yang telah di laksanakan, apakah telah sesuai dengan kaedah yang berlaku atau masih belum seutuhnya dapat tercapai. Oleh karena itu, bimbingan koseling islami harus memiliki tujuan yang terukur sebagai dasar pelaksanaan layanan bimbingan koseling islami.
Secara global tujuan konseling islami dalam mendididikanak adalah bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang utuh sebagai hamba allah yang memiliki tugas menjadi khalifah di bumi, baik dalam bidang akidah, ibadah dan akhlak maupun dalam bidang pendidikan.agar tercapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.9
Selain itu bimbingan konseling juga bertujuan untuk mengusahakan suasana belajar mengajar yangsehat dan sejahtera, ini semua tertuju pada peserta didik.10
D. SIMPULAN
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang berkompeten bagi individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal dengan memanfaatkan berbagai media dan teknik bimbingan dalam suasana yang bernuansa normatif agar individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline