Kekerasan terhadap hak dan pendidikan perempuan merupakan isu yang sangat kompleks dan sensitif. Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan fisik, psikis, dan seksual yang dialami siswa dan practitioner di sekolah.
Kekerasan ini dapat berupa perundungan, pelecehan, dan diskriminasi terhadap anak laki- laki dan practitioner. Kekerasan terhadap perempuan dan hak- hak perempuan di bidang pendidikan dapat menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang sangat serius terhadap siswa perempuan dan practitioner perempuan.
Kekerasan ini dapat menimbulkan kegelisahan, kegelisahan, dan hilangnya rasa percaya diri pada siswa dan practitioner. Kekerasan ini juga dapat menimbulkan depresi, stres, dan trauma pada siswa dan practitioner. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang lebih serius untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan hak- hak perempuan di dunia pendidikan. practitioner dan siswa perlu diingatkan akan pentingnya keadilan dan kejujuran ketika berhadapan dengan sekolah. practitioner perlu diingatkan untuk memberikan contoh yang baik dan mencegah kekerasan fisik, psikologis dan seksual di sekolah.
Pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan hak- hak perempuan di sektor pendidikan. Pemerintah harus mengambil tindakan yang lebih kuat dan efektif untuk mengakhiri kekerasan ini. Pemerintah juga perlu memberikan pelatihan yang lebih baik kepada practitioner dan siswa tentang pentingnya keadilan dan kejujuran dalam komunikasi sekolah.
Penelitian ini mengeksplorasi lebih jauh kekerasan dan hak- hak perempuan dalam dunia pendidikan. Mari kita lihat bagaimana kekerasan ini terjadi dan langkah apa yang bisa diambil untuk menghentikannya. Dengan cara ini, kita dapat belajar lebih banyak tentang manfaat dan keterbatasan sumber daya untuk memerangi kekerasan terhadap dunia hak dan pendidikan perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H