Lihat ke Halaman Asli

Sore, Jangan Beranjak

Diperbarui: 3 Juli 2018   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sepercik tulisan mengenai Banaran, Dusun di Semin-Gunung Kidul yang memiliki sejuta kenikmatan yang tak terelakkan.

Banaran, 2 Juli 2018.

Awan sangat enggan hadir di langit Banaran, hingga matahari ingin menyembunyikan dirinya tetap saja sang awan tidak hadir. Tanpa kehadirannya justru membuat langit Banaran begitu apik. Bermain di tegal sambil ditemani oleh matahari yang kian menjauh justru menjadikan hari di Banaran terasa sempurna. 

Tegal bagaikan bibir pantai yang biasa kita pinjam untuk melihat matahari pergi. Tinggal di Banaran cukup sederhana tetapi Banaran memiliki beribu keindahan serta kenikmatan, oleh karenanya Banaran membuat penghuninya enggan untuk meninggalkannya.Cukup berdiri diam di tengah tegal, kemudian kita sadar akan indahnya ciptaan Tuhan. Hujan di bulan Juni lalu tidak membuat tanah Banaran jauh dari keretakan yang ternyata ikut nyaman tinggal di dusun ini. Retaknya tak terhingga, membuat Juli enggan menghasilkan panen. Tanah kering kemudian menyisakan pepohonan jagung yang mulai mengering, kemudian jadi salah satu objek foto yang ternyata apik. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Banaran memiliki beribu keindahan di dalamnya.

dokpri

Trembesi tak ketinggalan untuk menjadi primadona di Banaran. Ia dan embung Tirta juga menjadi sampul Banaran karena letaknya tepat di pinggir jalan Lintas Semin - Solo. Kerap menjadi tempat pemberhentian bagi para pengelana jalanan. Matahari pun tampak ciamik terlihat dari dedahanan Trembesi.

Ah, Banaran, terlampau sulit untuk dilewatkan.

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline