Baru saja kita disibukkan dengan hiruk pikuk kepindahan Ronaldo dari Juve ke Manchester United di awal musim lalu, namun sekarang kita tiba di penghujung musim 2021/2022.
Milan sebagai jawara Italia, Manchester City yang kesekian kalinya merajai liga paling "ketat" di dunia. Madrid yang kembali menunjukan tajinya pasca ditinggalkan Ronaldo. Dan masih banyak cerita rekor baru yang spektakuler lahir di musim ini. Artinya tentu semakin banyak yang cerita yang dapat kita bagikan khususnya kepada fans sepakbola di indonesia.
Timeline pun dipenuhi dengan berbagai acara farewell, mulai dari origi, cavani, pogba, haaland, dybala, chillieni, dan lihat saja marcelo, legend madrid ini pun harus meninggalkan klub yang sudah ia bela hampir belasan tahun. Kita yang bukan suka sepakbola baru-baru ini pasti merasa tidak cukup sedih, karena legenda-legenda sepakbola ini satu persatu mulai berakhir eranya.
Namun sesungguhnya yang paling menarik perhatian musim ini adalah transfer saga dua GOAT Messi dan Ronaldo, berita tentang kedua GOAT ini berseliweran memenuhi seluruh linimasa di media sosial. Pertanyaan dibenakku apa yang dapat dilakukan para GOAT ini pasca transfer saga musim ini dii usia senja mereka?
Menariknya, istilah GOAT sangat layak disematkan pada Ronaldo dan Messi, masing-masing pemain ini mempunyai peran yang Ronaldo yang terpaut tiga tahun lebih tua dari Messi mampu bersaing dengan striker liga ingggris, yang tentu usianya rata-rata masih jauh di bawah Ronaldo.
Dari statistik gol dan jumlah bermain, Ronaldo memang unggul dari Messi. Di liga domestik Ronaldo bermain sebanyak 30 kali dan melesakkan 18 gol, sedangkan Messi bermain sebanyak 26 kali dan menyumbang 6 gol bersama PSG. Di liga champions Messi bermain sebanyak 7 kali sama seperti Ronaldo Messi dengan 5 golnya dan Ronaldo dengan 6 golnya.
Perbedaannya Messi berhasil membawa PSG di liga prancis dan berhak untuk jatah liga champions dan Ronaldo di MU sangat kesulitan untuk finish di peringkat ke 4. MU nampaknya belum menemukan permainan terbaiknya pasca ditinggalkan Sir Alex Ferguson.
Namun apapun itu musim 2021/2022 adalah musim terbaik yang pernah saya ikuti, bahkan saya tak ingat persis kapan terakhir mengikuti musim terbaik sepakbola. Di angkatan saya, mungkin kedua GOAT ini yang terbaik, akan ada ada cerita dimana pemain berusia 37 tahun masih mampu menciptakan hattrick, akan ada cerita pemain dengan usia ditas 30 tahun mampu meraih predikat ballon d'or.
Sebagai penutup mari kita nikmati event internasional terakhir di tanggal 21 November hingga 18 Desember 2022 mendatang. Piala dunia kali ini pasti meriah, di samping sudah meredanya covid, bintang-bintang baru akan bermunculan menggantikan para seniornya.