Lihat ke Halaman Asli

bonaaa

your future...?

Mengapa Juventus Sekarang Begitu Menyebalkan?

Diperbarui: 3 Mei 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Reuters

Jujur ini kesekian kalinya saya menonton bola namun sepanjang pertandingan diisi dengan gerutu hampir 90 menit. saya begitu gregetan dengan permainan Juventus, hanya untuk mengangkat bola, iya hanya untuk passing umpan lambung ke depan, pemain Juve sangat kesulitan. Adakah yang mengerikan selain itu? sekarang saya mengerti mengapa mereka bisa tersingkir dari pertarungan UCL dan Serie A. Ya karena mainnya ngeselin.

Yuk kita ungkap beberapa "dosa" pemain Juve semalam. Salah passing atau salah ngoper ini sering banget dan di antara yang salah passing CR7 termasuk di dalamnya. Melakukan pelanggaran yang tidak perlu dilakukan sehingga sedikit banyak waktu terbuang.

Lihat saja gol pertama dari Udinese di menit ke 10 yang dicetak oleh Nahuel molina, ketidaksiapan pemain Juve mengantisipasi tendangan bebas seperti menahbiskan bobroknya sisi belakang Juve di musim ini.

Bentacur, Bernadeschi, Mc Kennie, Dybala, Danilo adalah seburuk-buruknya pemain bola yang bermain di pentas tertinggi Liga Italia pada malam itu. Mungkin sudah patut dipertimbangkan oleh manajemen Juventus untuk segera melakukan talak tiga dari beberapa pemain tersebut. Jika musim depan masih ingin berbicara banyak di pentas domestik maupun Eropa.

Fans Juve wajib berterimakasih pada Cuadrado berkat agresivitasnya di babak kedua yang berbuah tendangan bebas, Gol pertama lahir. Tendangan bebas yang di eksekusi Ronaldo di sentuh secara sengaja oleh De Paul di kotak terlarang. Sehingga melahirkan penalti untuk Juve dan CR7 sebagai eksekutor tidak membuang kesempatan yang diberikan. Menit 83 kedudukan sama kuat.

Sekedar informasi konon De Paul si tersangka Handsball pada pertandingan ini telah melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, di pertandingan sebelumnya kontra AC Milan dia sudah melakukannya lebih dulu, tidak menjunjung semangat sportivitas dan Fair Play.

Di babak kedua masuknya Adrien Rabiot  dan Dejan Kulusevski seperti membawa angin segar bagi Juve, "kenapa gak daritadi masuk bos" kira-kira begitulah saya menggerutu saking emosionalnya. Ada perbedaan mendasar dengan masuknya Rabiot Kulusevski, pengusaaan bola dari sisi kiri dan kanan sedikit lebih hidup.

Dan benar saja, sekali umpan silang yang dilakukan oleh Rabiot pada CR7 di menit 89 langsung berbuah gol manis dengan sundulan terarah, para pemain Juve di bench pun keluar dan ikut merasakan gol emosional ini.

Ternyata setelah gol kedua Juve, lini belakang juve belum benar-benar belajar dari kesalahan. kita masih dipertontonkan pertahanan yang rapuh dan koordinasi yang buruk, saya tahu betul bagaimana perasaan fans juve saat itu. Dag dig dug serrrr. Beruntunglah semua semua gol terjadi di menit akhir. Mungkin lain cerita jika pertandingan 5 atau 10 menit tersisa.

Empat pertandingan sisa Juventus menarik untuk kita ikuti. Setelah 9 tahun berturut-turut juara liga, ini kali pertama Juventus mati-matian mengamankan pos untuk Liga Champions.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline