Baje’ adalah nama penganan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Pulau Sulawesi. Hampir setiap daerah di Pulau Sulawesi mengenal baje’ sebagai makanan tradisional. Demikian halnya dengan masyarakat Pattae di Kab. Polman, Prov. Sulbar,yang juga menjadikan baje’ sebagai salah satu makanan khasnya. Meski demikian, eksistensi baje' dalam masyarakat Pattae mungkin berbeda dengan eksistensi baje dalam masyarakat di Pulau Sulawesi pada umumnya. Baje’ dalam masyarakat Pattae memiliki keterkaitan yang erat dengan sebuah tradisi, yang oleh masyarakat Pattae disebut dengan tradisi Pa’bongian atau Ma’bongi.
Tradisi Pa’bongian atau Ma’bongi adalah sebuah acara peringatan kematian atau mengenang sekaligus mendoakan keluarga yang telah pergi lebih dulu menghadap Sang Khaliq. Dalam acara Pa’bongian ini, akan disajikan baje’ sebagai penganan untuk dicicipi sekaligus untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing oleh setiap tamu yang datang. Inilah yang kemudian membedakan baje’ dalam masyarakat pattae’, dengan baje’ pada umumnya di masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Oleh karena selain dijadikan makanan khas, juga menjadi bagian dalam tradisi masyarakat pattae’, khususnya tradisi ma’bongi atau pa’bongian.
Demikianlah sedikit informasi yang dapat kami bagikan mengenai makanan khas baje' dalam masyarakat Pattae, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H